Hukumtua Desa Popontolen Altje Mawey.
Minsel, detiKawanua.com – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT – DD) di Desa Popontolen menimbulkan tanda tanya besar oleh sebagian besar Masyarakat, dari informasi yang diterima media ini bukan hanya soal BLT – DD yang diduga tak tepat sasaran namun masih ada beberapa kejanggalan yang terjadi soal Pengolahan Anggaran di Desa Popontelen yang dikeluhkan warga.
Sebagian masyarakat yang namanya tak ingin di publis mengakui penyaluran BLT-DD tahap pertama memang 33 Penerimah tapi penyaluran hanya 32 Penerimah lalu dikemanakan yang satu Penerimah, kemudian yang tahap kedua 68 Penerimah, namun apakah ini sudah sesuai dengan Pembagian 30 persen dari total Dana Desa karena yang ada hanya 100 Penerimah.
“Kami heran penyaluran BLT – DD mulai dari awal penyaluran tahap pertama tidak transparan dan tidak ada sosialisasi bahkan penyaluran pada malam hari, harusnya sebelum penyaluran dibaca terlebih dahulu di loudspeaker agar masyarakat tau siapa yang dapat dan siapa yang pantas dapat , harusnya realisasi BLT – DD sesuai dengan Permendes terbaru-bukan asal ganti,” ujar sejumlah warga di desa popontolen.
Sebelumnya beberapa waktu lalu Ketua Garda Satya Nusantara Jopie Lintong dan pengurus lainya mendatangi Hukumtua Desa Popontolen dan mempertanyakan hal tersebut.
Hukumtua Desa Popontolen Altje Mawey ditemui di kediamannya, Selasa (30/06), karena beberapa kali ditemui dikantor selalu kosong mengaku Penyaluran BLT- DD sudah berjalan dengan baik dan tak ada masalah , dengan penerimah 32 KK dan tahap kedua 68 KK jadi total 100 KK dan itu sudah ada di baliho kantor desa.
“Siapa bilang penyaluran tidak jelas semua sudah melalui Musyawarah Desa ( Musdes ) dan tahap pertama 32 dan tidak ada perangkat yang trima BLT – DD, kecuali di BST karena bukan data dari desa tapi langsung dari pusat , jadi BLT – DD tak ada masalah,” jelas Mawey.
Lanjut Hukumtua yang terkesan cepat-cepat ingin keluar, “kita kwa somo capat keluar ini , nanti jo e.. ,”ucap kumtua yang berbicara sambil terus berdiri dengan sesekali bersuara keras untuk membanta pernyataan dan konfirmasi insan pers biro Minsel.
Adapun laporan kejanggalan pengelolahan Anggaran didesa antara lain BLT yang disuarakan sebagian warga karena masih banyak yang harusnya layak untuk dibantu tapi tidak menerimah bantuan.
(Vandytrisno)