Manado, detiKawanua.com – Gubernur Olly Dondokambey dalam sehari Rabu (24/06/2020) telah melaksanakan sejumlah kegiatan di Kantor Gubernur Sulut bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen beserta beberapa pejabat Eselon II, dengan kegiatan berupa penyerahan secara simbolis santunan duka bagi Ahli Waris Pekerja Sosial Keagamaan senilai 42 Juta per ahli waris yang dirangkaikan dengan melepas secara resmi para tenaga magang serta peluncuran ‘Operasi Pasar Murah Bahan Pokok (Bapok) Bersubsidi’ dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid19 di 15 kabupaten/kota di Sulut.
Diketagui, Bapok bersubsidi yang dijual melalui Operasi Pasar Murah berupa 80 ton beras (Rp.7500 per kg), 30 ton gula (Rp.9000 per kg), 30.000 liter minyak goreng (Rp.7000 per liter), 5 ton tepung, 5 ton mentega, 20 ton bawang merah, 20 ton bawang putih, 4 ton cabai dan 4 ton tomat (Selain beras, gula dan minyak goreng harga Bapok lainnya menyesuaikan dengan harga pasar yang berlaku saat kegiatan).
Selain itu, Pemprov Sulut juga menjual Bapok bersubsidi per paket dengan harga Rp. 94.500 berupa 5 kg beras, 4 kg gula dan 3 liter minyak goreng.
Gubernur Olly menerangkan bahwa Operasi Pasar Murah ini ditujukan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bansos sembako, namun masih mampu membeli sembako dengan harga terjangkau.
“Semua terdampak tapi ada yang dapat bantuan langsung, ada yang tidak bisa kita kasih bantuan langsung, karena dianggap mereka masih kategori mampu, tapi pemerintah membuat Pasar Murah. Jadi kita buat Pasar Murah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak bisa kita bantu langsung,” kata Gubernur Olly.
“Jadi harganya kita subsidi, misalnya minyak beras gulanya disubsidi baru kita jual, misalnya kalau total harga itu Rp.140 ribu minyak, gula, beras kita lepas ke masyarakat sebesar Rp.97 ribu, jadi ada subsidi disitu. Nah ini bantuan ke masyarakat yang tidak bisa kita memberikan bantuan secara langsung, karena mereka masih dianggap mampu, tapi harganya kita bisa lakukan diskon yang banyak,” terangnya.
Sementara itu, kurang lebih 10 ahli waris pekerja sosial keagamaan di Sulut telah mendapatkan santunan kematian program Perlindungan Pekerja Sosial Keagamaan (Perkasa) dari Pemerintah Provinsi Sulut yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Manado.
Santunan sebesar Rp 42 juta per ahli waris diserahkankan langsung Gubernur Olly didampingi oleh Wagub Stevev Kandouw, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut Erny Tumundo, dan Kepala BPJAMSOSTEK Manado Hendrayanto.
“Program pemerintah dalam rangka memberikan bantuan santunan kematian tetap berjalan terus. Kita bisa lihat jadi ini ada sekian banyak orang yang kita langsung kasih bantuan,” ungkap Gubernur Olly.
Selain itu, Gubernur Olly juga menyinggung program pelatihan pariwisata yang digelar Pemprov Sulut bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 sehingga ketika sektor pariwisata berjalan kembali, Sulut memiliki SDM siap pakai di industri pariwisata.
“Dalam rangka mempersiapkan era baru di bidang pariwisata, pemprov bekerja sama dengan masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat pelatihan, agar supaya kita masuk era pariwisata kalau sudah bisa dibuka kita sudah siap jadi kegiatan ini kita tidak diam berjalan terus sesuai dengan protokol Covid-19,” pungkas Olly.
(*/mld70)