Sulut, detiKawanua.com – Langkah inovatif dan reaksi cepat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dalam mengantisipasi kelangkaan Handsanitizer (cairan antiseptic cuci tangan) dipasaran, dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang mengandung kadar alkohol 50 persen yakni Cap Tikus. Langkah tersebut diambil Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dengan memerintahkan instansi terkait untuk mengolah cairan Cap Tikus menjadi Handsanitizer sebagai alat antiseptic menangkal Virus Corona (Covid 19).
Dijelaskan Wakil Gubernur Steven Kandouw bahwa langkanya handsanitizer dipasaran membuat Gubernur berpikir inovatif dengan memanfaatkan cairan Cap Tikus dengan kadar alkohol 50 persen.
“Larutan alkohol berbahan Captikus ini bisa digunakan untuk penyemprotan disinfektan dan membersihkan tangan. Tentunya ini bisa diikuti oleh kabupaten dan Kota lainnya sebagai solusi kelangkaan cairan disinfektan dan handsanitizer dipasaran,” terang Wagub seraya menambahkan bahwa pada awal ini sudah tersedia 30 galon yang masing-masing galon isi 30 liter Cap Tikus kadar 50 persen.
“Itu (Cap Tikus) dari petani UMKM Kecamatan Tareran dan akan diolah malam ini yang rencananya akan didistribusikan besok (Kamis, 19/03/2020) ke masyarakat gratis,” tandas Kandouw. (Tim/mild70)