Minahasa, detiKawanua.com – Oknum Kepala SMAN 2 Langoan Novie Herie Paendong terkesan ogah untuk bertemu dengan wartawan. Hal itu di tunjukkan ketika ditemui sejumlah kuli tinta yang hendak bertemu di sekolah, Selasa (25/02).
Hal lain juga menjadi bukti ketidak sukaan Kepsek terhadap profesi jurnalistik, yakni ketika di hubungi melalui telepon selulernya seperti bersifat kaget dengan hadirnya media, meski berada di ruangan kelas oknum Kepsek tersebut enggan menemui awak media beralasan akan segera keluar untuk kepentingan lainnya.
“Kita somo kaluar, nanti jo,” ucapnya meski bersebelahan ruangan.
Sejumlah awak media pun kesal terhadap ulah kepala sekolah yang seolah menganggap jurnalis adalah hantu yang menakutkan. “Ada apa dengan sekolah ini,? Mungkin ada hal informasi publik yang ingin ditutupi,” cetus salah satu wartawan yang turut kesal dengan ulah Kepsek.
Terlebih lagi ketika salah satu penjaga gerbang ketika ditanyai mengatakan bahwa benar kepsek ada di sekolah tapi entah apa rekan-rekan media belum bisa bertemu kepala sekolah beralasan sibuk.
Atas tindakan oknum kepsek tersebut para media menilai tindakan kepsek SMA 2 Langoan ebagai tindakan negatif yang tak patut dicontoh apalagi ditularkan kepada kepala sekolah sekolah lainnya.
“Sangat disesalkan dengan sifat yang menunjukkan kurangnya keterbukaan informasi, ini bisa berekspektasi kemungkinan terindikasi penyelewengan dana atau lain sebagainya,” pungkas salah satu wartawan.
Terpisah ketua MKKS SMA Sulut Anton J Rosang menanggapi hal ini mengaku kecewa jika ada oknum Kepsek yang enggan menemui wartawan. Menurutnya, Kepsek sebagai mitra kerja seharusnya ada keterbukaan terkait informasi baik aktifitas KBM, sekolah, maupun pengelolaan keuangan sekolah.
“Alangkah baiknya Sekolah perlu transparansi dalan aktifitas kerja, apalagi menyangkut informasi kepada media Pers,” tandas Rosang sembari berharap semua sekolah boleh transparan dan welcome menerima kehadiran wartawan. (Baim)