Hukum Tua Dan Perangkat Desa Ziarah di Makam Mantan Hukum Tua serta Tokoh Masyarakat
Pasan,
detiKawanua.com – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 9, Desa Liwutung Satu
mempersiapkan konsep menarik bahkan tak tanggung tanggung mengangkat budaya
Tempo Doeloe.
detiKawanua.com – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 9, Desa Liwutung Satu
mempersiapkan konsep menarik bahkan tak tanggung tanggung mengangkat budaya
Tempo Doeloe.
Hukum Tua Desa Liwutung
Satu, Marlin Owu,SP kepada media ini mengatakan, Puncak Hut nantinya jatuh
tanggal 28 April 2019 dan sengaja
mengangkat budaya tempo doeloe untuk kembali mengangkat budaya lokal di
kecamtan Pasan seperti prosesi makan
didaun pisang saling berhadapan dan didahului dengan menyanyikan mars makan sambil
kaum muda melayani para orang tua dan sebelum makan ada yang nantinya
membunyikan gemerincing gelas dan leper untuk mengajak hadirin diam sejenak
untuk berdoa makan.
Satu, Marlin Owu,SP kepada media ini mengatakan, Puncak Hut nantinya jatuh
tanggal 28 April 2019 dan sengaja
mengangkat budaya tempo doeloe untuk kembali mengangkat budaya lokal di
kecamtan Pasan seperti prosesi makan
didaun pisang saling berhadapan dan didahului dengan menyanyikan mars makan sambil
kaum muda melayani para orang tua dan sebelum makan ada yang nantinya
membunyikan gemerincing gelas dan leper untuk mengajak hadirin diam sejenak
untuk berdoa makan.
“ kami sengaja
mengangat Tema “ Liewutung Satu Tempo Doloe” nantinya pada acara puncak ada
makan bersama atur di daun pisang dan duduk berjejer di meja panjang, seperti
apa yang dilakukan orang tua dulu dulu dalam setiap hajatan, disitu juga
akan berperan bagaimana para anak muda
melayani orang tua yang kita kenal istilah salawir dan disetiap tahap ditandai
gemerincing bunyi gelas yang dipukul sendok untuk menandakan adanya arahan dan meneduhkan
suasana tanpa harus menegeluarkan perintah ” terang Owu (26/4/2019).
mengangat Tema “ Liewutung Satu Tempo Doloe” nantinya pada acara puncak ada
makan bersama atur di daun pisang dan duduk berjejer di meja panjang, seperti
apa yang dilakukan orang tua dulu dulu dalam setiap hajatan, disitu juga
akan berperan bagaimana para anak muda
melayani orang tua yang kita kenal istilah salawir dan disetiap tahap ditandai
gemerincing bunyi gelas yang dipukul sendok untuk menandakan adanya arahan dan meneduhkan
suasana tanpa harus menegeluarkan perintah ” terang Owu (26/4/2019).
Jalan Sehat Ala Klub Tempo Doeloe
makan Bersama ala doeloe-doeloe
Lebih lanjut
dikatakan Owu, dalam rangka memperingati Hut desa kali ini, Panitia juga sudah
menggelar beberapa kegiatan sejak pembukaan yang ditandai dengan jalan sehat
ala Klub tempo dulu serta telah melakukan Ziarah ke makan para hukum tua dan
tokoh desa.
dikatakan Owu, dalam rangka memperingati Hut desa kali ini, Panitia juga sudah
menggelar beberapa kegiatan sejak pembukaan yang ditandai dengan jalan sehat
ala Klub tempo dulu serta telah melakukan Ziarah ke makan para hukum tua dan
tokoh desa.
“ nanti juga
sebentar malam akan ada lomba manuak mandong yakni seni menyanyi saat bekerja
dikebun dalam kelompok kerja untuk membakar semangat dalam bekerja, yang
pastinya kami tekankan untuk bagaimana kita generasi penerus untuk terus
mencintai budaya dan menghargai para pendahulu yang telah menjadi para pahlawan
desa,” pungkas Owu. (Indri Rambi)
sebentar malam akan ada lomba manuak mandong yakni seni menyanyi saat bekerja
dikebun dalam kelompok kerja untuk membakar semangat dalam bekerja, yang
pastinya kami tekankan untuk bagaimana kita generasi penerus untuk terus
mencintai budaya dan menghargai para pendahulu yang telah menjadi para pahlawan
desa,” pungkas Owu. (Indri Rambi)