Keberadaan akuifer di bawah permukaan tanah dapat diketahui melalui eksplorasi menggunakan metode geolistrik.
Karena itu, sebagai implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Tim dosen dari Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado yakni Seni Herlina J. Tongkukut dan As’ari, telah melakukan pemetaan keberadaan akuifer di kompleks Perumahan Banua Buha Asri 2 Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sabtu (20/10/2018) lalu.
Peta Perumahan Banua Buha Asri 2, Manado. /ist
Menurut Tongkukut, pengukuran dilakukan menggunakan resistivitymeter dengan konfigurasi Wenner Alpha dan posisi akuifer diidentifikasi dengan nilai resistivitas ρ < 57 Ωm. Teridentifikasi bahwa potensi akuifer terdapat di Lorong 3 pada lintasan 1A (dari kiri ke kanan) pada meter ke-15 sampai meter ke-63, lintasan 1B pada meter ke-33 hingga meter ke-134.
“Di Lorong 4 pada lintasan 2A terdapat akuifer pada meter ke 25 hingga meter ke-120, lintasan 2B pada meter ke-72 hingga meter ke-144. Pada lintasan di Lorong 4 diketahui bahwa air yang diperoleh dari akuifer dengan kedalaman yang kurang dari 10 m mempunyai kualitas yang kurang baik seperti yang terlihat pada sumur warga,” ujarnya.
As’ari menambahkan, pada lintasan 3A dan 3B yang berada di Lorong 7, akuifer menerus di sepanjang lintasan pada kedalaman 1m hingga 20 m dengan kualitas air yang baik.
“Kondisi keberadaan akuifer telah disosialisasikan kepada warga perumahan untuk dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam mencari sumber air tanah bagi kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. ***