Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Unsrat Gelar Pendidikan Konservasi Bagi Anak SD di Lingkar Tambang PT MMS

×

Unsrat Gelar Pendidikan Konservasi Bagi Anak SD di Lingkar Tambang PT MMS

Sebarkan artikel ini
Manado, detiKawanua.com – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggelar kegiatan pendidikan konservasi untuk murid sekolah dasar di lingkar tambang PT Meares Soputan Mining (MMS), Jumat (3/8/2018).
Kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unsrat ini, dilaksanakan di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, dan peserta yang ikut sebanyak 26 siswa SD kelas 4 sampai dengan kelas 6.
“Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati untuk murid-murid sekolah dasar di lingkar tambang PT Meares Soputan Mining, sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan sikap dalam menghentikan praktik perburuan dan perusakan habitat sumber daya alam hayati, ujar Saroyo, salah satu personel PKM Unsrat. 
Menurutnya, Pulau Sulawesi memiliki kekayaan hayati dan endemisitas satwa yang sangat unik yang merupakan percampuran antara flora dan fauna khas Asia dan  Australia. Bahkan, beberapa kawasan menyimpan kekayaan hayati endemik Sulawesi telah berstatus sebagai kawasan konservasi, antara lain Cagar Alam Dua Sudara, Taman Wisata Alam Batuputih, Taman Wisata Alam Batuangus, dan Hutan Lindung Gunung Klabat. 
“Hanya sayangnya, banyak kekayaan hayati di Sulawesi Utara yang sedang menghadapi kepunahan akibat faktor perburuan untuk konsumsi dan perusakan habitat. Oleh karena itu kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak usia dini menjadi upaya yang sangat penting dan harus dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra-mitra potensial,” paparnya. 
Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini, ialah workshop tentang keanekaragaman hayati di Sulawesi, dan pengenalan terhadap jenis-jenis satwa kunci Sulawesi.
“Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pretes dan postes untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap aspek konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi. Untuk mengukur sikap digunakan kuesioner dengan skala Likert. Komponen evaluasi mencakup aspek kognitif (pengetahuan/penguasaan materi) dan afektif (penguasaan sikap),” terang Parluhutan Siahaan, personel PKM Unsrat lainnya. 
“Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dari 6,0 menjadi 7,8 sedangkan sikap dari 5,6 menjadi 8,0. Dari hasil kegiatan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak usia sekolah dasar di lingkar tambang PT Meares Soputan Mining telah meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi bagi peserta,” pungkasnya. ***
(Indra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *