Manado, detiKawanua.com – Kegiatan yang dicetus Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI yakni Simulasi Penanganan Bencana Non Alam Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan Pendekatan ‘Onre Health’, pada Senin (26/03) tadi, telah dibuka Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw didampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulut, Kartika Devi Kandouw-Tanos yang bertempat di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado.
“Atas nama Bapak Gubernur (Olly Dondokambey) saya mengapresiasi dan terima kasih kepada pihak Kementerian atas penyelenggaraan kegiatan ini. Karena Sulawesi Utara ini ‘lampu kuning’ terhadap penyakit atau infeksi yang ditularkan antar manusia dan hewan, Zoonosis serta penyakit infeksi Emerging,” terang Kandouw.
Hal ini juga menurutnya merupakan ancaman serius karena tidak diblow up alias kelihatan sedikit tapi dibawah banyak.
“Ibarat teori gunung es,” ungkap Wagub, sembari mengapresiasikan memberi poin 10 bagi kabupaten kota di Sulut yang sadar akan ancaman Zoonisis, terutama Kabupaten Minahasa Tenggara.
“Pak James Sumendap, dia yang pertama pakai tanda, hewan anjing disana semua di vaksin. Dan ini harusnya diikuti oleh semua kabupaten kota yang lain,” ujarnya.
Disamping itu, Kandouw juga mengatakan proses pemeliharaan ternak khususnya ternak hewan babi belum sempurna pemeliharaannya sampai pengelolaannya. Dimana kalau sempurna, bisa menjadi nilai tambah atau bisa diekspor tidak hanya domestik namun sampai ke luar negeri.
“Untuk itu pemerintah harus jemput bola baik pemeliharaan dan penanganan penyakit ini. Kepada para peternak harus siap menerima kalau petugas datang untuk menyuntik ternaknya, dan harus terima agar pertumbuhan hewan peliharaan lebih baik. Karena kalau lebih sehat, nilainya akan lebih laku untuk di ekspor,” jelasnya, sembari berharap kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin, dan kepada narasumber dan fasilitator agar lebih paripurna dalam penyampaian materi maupun simulasi supaya mampu memberikan Output dan Outcome yang baik sebagaimana diharapkan bersama,” tandas Wagub.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Balai Besar Veteriner Maros Sulaxono Hadi, pejabat eselon II lintas Kementerian dan Kelembagaan, Kepala Dinas Kesehatan Sulut, Debie Kalalo, Dinas Pertanian Peternakan Sulut, Team Leader AIPEIED Dr Adrian Coghill bersama tim, Perwakilan DFAT Australia Nieke Budiman, Tim Leader PnR Mr Solomon Benigno, serta Perwakilan FAO drh Ahmed Ghosali.
(IsJo)











