Manado, detiKawanua.com – Di Kota Manado, dari 46 kelurahan di sembilan kecamatan, ada 7.591 kepala keluarga, 27.615 jiwa, dan 5.824 rumah terkena banjir, serta 296 yang terkena longsor.
Demikian yang disampaikan Wakil Walikota Manado Mor Bastiaan saat membeberkan data resmi dampak bencana yang melanda Manado Sabtu 16 Desember 2017 lalu, saat menggelar konferensi pers di Kantor Walikota Manado, Selasa (19/12).
Data tersebut, lanjut dia, masih bisa mengalami perubahan. “Masih terus akan diperbaharui lagi, apabila masih ada rumah yang belum terdata,” terang Bastiaan didampingi Plt Sekretaris Daerah Rum Usulu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra dan Asisten III Bidang Administrasi Umum.
Pemerintah Kota Manado sendiri, kata dia, sudah melakukan beberapa kegiatan penanggulangan sejak saat bencana hingga pascabencana.
“Pemerintah Kota Manado langsung memberikan bantuan dasar berupa makanan siap saji. Pemkot juga langsung bekerja sama dengan tim SAR,TNI, Polri untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir dan tanah longsor,” tuturnya.
“Pada hari Minggu (17/12/2017), bapak Walikota Manado GS Vicky Lumentut mengeluarkan SK status keadaan darurat penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado tahun 2017, serta tetap memberikan bantuan makanan cepat saji beserta evakuasi terhadap korban bencana alam terutama mencari korban yang hilang terbawa arus”, sambungnya.
Dirinya juga mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaannya, mengingat sampai saat ini cuaca Kota Manado masih berubah-ubah. “Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai,” tandasnya. (*/Indra)
