Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Peringati HTN, Regenerasi Petani Urgen!!!

×

Peringati HTN, Regenerasi Petani Urgen!!!

Sebarkan artikel ini
Henry Roy Somba,ST
Praktisi Pertanian Sulut

Indonesia dijajah oleh bangsa asing  bukan karna emas melainkan rempah-rempah. Ini membuktikan betapa pentingnya pangan bagi suatu negara untuk menghidupi masyarakatnya. Negara-negara non agraris sampai hari ini tetap melirik Indonesia untuk bisa bekerjasama di sektor pertanian ini membuktikan potensi pertanian kita masih tetap menjadi primadona.
Indonesia pernah berjaya sebagai negara penghasil rempah-rempah terbesar dan terbaik di dunia dan itu merupakan sebuah kebanggaan dan kedaulatan yang harus kita raih dan kembalikan statusnya bagi bangsa kita. Menjadi kendala saat ini menurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian karena ada stigma yang terbangun bahwa status petani itu miskin, kotor, dan tidak bergengsi. Anak-anak bersekolah karena orang tua tidak ingin keturunannya hanya menjadi petani. Ini stigma lama yang buruk yang belum terbantahkan. Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa petani harus di Korporasi. Manajemen petani harus berorientasi bisnis sehingga mendorong bangkitnya pengusaha-pengusaha muda di sektor pertanian.
Pemprov Sulut melalui dinas pertanian harus memiliki program jitu untuk merangsang generasi muda untuk Melirik sektor pertanian agar regenerasi petani tidak putus dan mampu membuka sebesar-besarnya lapangan pekerjaan. Lahan pertanian di Sulut itu sangat luas, sehingga perlu terus dikembangkan, sebab siapapun itu baik kaya atau miskin, direktur atau buruh, pejabat atau rakyat jelata, semua membutuhkan pangan.
Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 2017 harus menjadi momentum kebangkitan pertanian kita, untuk memberi perhatian lebih besar lagi mengembangkan sektor strategis ini apalagi sektor ini sifatnya tidak padat modal sehingga memberi peluang bagi masyarakat lokal untuk menjadi “pemain utama” di bisnis ini. Alokasi dana untuk dinas pertanian harus ditingkatkan pada APBD 2018, agar sektor pertanian bisa bergairah dan mampu memberi alternatif pekerjaan bagi masyarakat apalagi yang berdomisili di sentra-sentra kawasan pertanian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *