Dari hasil turun lapangan (turlap) langsung ke selokan, terutama selokan yang belum diperbaiki, JWS mendapati banyaknya sumbatan sampah, serta pipa-pipa yang ditanam tidak beraturan, yang menghambat sirkulasi air sehingga terjadi genangan banjir.
“Saya cek langsung pembangunan trotoar dan saluran, terutama gorong gorong, ternyata yang akibatkan banjir karena banyaknya sumbatan sampah, dan pipa-pipa yang dipasang tidak beraturan,” ujarnya.
Di Tondano, lanjutnya, memang banyak saluran air yang tersumbat serta ada yang sudah ditutup karena sudah dijadikan pemukiman, yang mengakibatkan sebagian wilayah Kota Tondano sering kebanjiran.
“Padahal secara logika, kan seharunya tidak mungkin banjir karena wilayah Tondano berada di kemiringan menuju DAS Tondano,” terangnya.
Untuk itu, pembangunan serta pelebaran saluran air dan trotoar yang kini tengah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa, diharapkannya juga harus sejalan dengan kesadaran warga Tondano agar tidak membuang sampah di saluran-saluran air.
Saat mengecek pembangunan saluran air, JWS turut didampingi Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum, Nofri Lontaan. (*/Sandy)












