Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Sulut Alami Inflasi 2,86% di November 2016

×

Sulut Alami Inflasi 2,86% di November 2016

Sebarkan artikel ini
Manado, detiKawanua.com – Pada bulan November 2016, inflasi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kota Manado tercatat sebesar 2,86% (mtm). Secara tahunan, inflasi Sulut pada bulan November 2016 tercatat sebesar 3,67% (yoy). 
Angka realisasi inflasi tersebut, menurut rilis yang diterima media ini pada Kamis (01/12), lebih tinggi dari prakiraan Bank Indonesia (BI) sebelumnya. Hal ini karena dipengaruhi oleh lonjakan harga tomat sayur yang lebih tinggi dari proyeksi. Secara tahun kalender, inflasi Sulut sampai dengan November 2016 tercatat sebesar 1,90% (ytd). Secara tahunan, inflasi Sulut saat ini kembali berada di atas level inflasi Nasional yang sebesar3,58% (yoy).
Menurut Kepala Kantor BI Wilayah Sulut Peter Jacobs, tingginya inflasi November sangat besar dipengaruhi oleh pergerakan harga kelompok volatile food, sementara kelompok administered dan kelompok inti, tercatat mengalami inflasi yang relatif rendah. Secara khusus, inflasi pada November sangat besar dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas tomat sayur. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi curah hujan yang tinggi, sehingga mempengaruhi produksi tomat sayur di wilayah penghasil seperti Minahasa dan Minsel.

“Bank Indonesia memandang tingginya inflasi November sebagai pemicu untuk semakin meningkatkan upaya pengendalian inflasi di akhir tahun. Sementara itu, untuk bulan mendatang, risiko tekanan inflasi diperkirakan masih cukup tinggi.Kondisi cuaca yang kurang mendukung produksi komoditas bumbu-bumbuan, serta peningkatan tekanan permintaan jelang akhir tahun, diproyeksikan menjadi faktor pendorong inflasi di bulan Desember 2016,” jelas Jacobs dalam rilis tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan, berbagai upaya pengendalian inflasi, seperti sidak pasar dan operasi pasar oleh TPID, baik di level Provinsi maupun Kab/Kota akan terus ditingkatkan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. “Fokus operasi pasar akan diarahkan untuk mengendalikan harga komoditas bumbu-bumbuan seperti cabai rawit, bawang merah dan tomat sayur. Selain itu, koordinasi bersama aparat penegak hukum juga akan diperkuat untuk mencegah terjadinya penimbunan yang dapat menyebabkan instabilitas harga,” terangnya.

“Inflasi akhir tahun 2016 diproyeksikan tetap terkendali dan masih akan berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional yaitu 4±1% (yoy),” pungkasnya.

(*/Shy/vkg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *