Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Perdana dan Sukses, Pena Mas Gelar Dialog Bersama GSVL-MOR dan Warga

×

Perdana dan Sukses, Pena Mas Gelar Dialog Bersama GSVL-MOR dan Warga

Sebarkan artikel ini
Foto pelaksanaan dialog publik yang digelar Pena Mas yang dihadiri Walikota Manado, Vicky Lumentut dan Wakil Walikota, Mor Bastian dengan segenap elemen masyarakat Kota Manado.



Manado, detiKawanua.com – Bertempat di salah satu kedai kopi di kompleks kawasan Mega Mas Manado, Sabtu (12/11) pukul 10.00 Wita pagi tadi oleh Persatuan Jurnalis Manado Cerdas (Pena Mas) yang dinakodahi Doni Wungow (Wartawan SKH Swara Kita) menggelar dialog bersama Walikota Kota Manado, Vicky Lumentut dan Wakil Walikota, Mor Bastian yang langsung bertatap muka dengan sekitar ratusan perwakilan warga Kota Manado seperti dari petugas kebersihan, insan pendidikan (SMU/MAN) dan para awak hingga para Camat dan media, dengan mengambil tema dialog ‘Lingkungan Bersih, Warga Sehat, Manado Cerdas’ dalam 6 bulan kepemimpinan dari GSVL-MOR.
Diawali dalam laporan Ketua Panitia Pelaksana Budi Harold Rarumangkay (Sulutonline) melalui Sekertaris dialog publik, Raden Surahman (Wartawan Jurnal Manado.com) mengatakan, diskusi publik tersebut sengaja digelar sebagai bahan evaluasi juga koreksi kinerja pemerintahan khususnya karena Kota Manado sebagai pusat Pariwisata yang berkaitan dengan masalah kebersihan yang berdampak pada kesehatan untuk Manado yang cerdas yang selain itu juga menyamakan persepsi warga Kota Manado dalam menunjang program Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) untuk menggairahkan industry pariwisata.
“Terkait persoalan sampah itu bagi kami seperti ‘monster’ karena selalu ada dan tiap detik berkembang terutama di Kota Manado. Ini merupakan agenda perdana bagi Pena Mas setelah baru dilantik beberapa waktu lalu, oleh karena itu dalam dialog ini kiranya dari pak Walikota dan Wakil bisa dapat berdialog dengan warga secara terbuka untuk persoalan dan juga solusinya. Juga dalam rangka mempersiapkan infrastuktur kepariwisataan menyusul terbukanya penerbangan langsung Tiongkok- Manado, berikut Korsel, Jepang, Singapore, dan menyusul penerbangan langsung Manado- Amerika Serikat,” terang Surahman.

Sementara itu Walikota Manado, Vicky Lumentut dalam awal pengantarnya mengatakan dirinya bersama Wakil Walikota (Bastian Mor) mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran dalam dialog ini. Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, kiranya dapat memberikan pertanyaan juga bisa memberikan masukan agar dialog ini menjadi berarti. Dimana Walikota juga menyebutkan bahwa Pemkot Manado bukan mengejar penghargaan Adipura, namun sehat yang dikejar dari dampak kebersihan. Selain itu Walikota pada dialog publik tersebut juga meminta peserta memberi saran atau masukan serta ide-ide sebebas-bebasnya, tanpa dibatasi guna membantu dirinya agar tercapai progam kebersihan yang sedang diupayakan.
“Sebagai info awal yang ada kami sudah 6 bulan di Manado, dan tugas pertama kami menyelesaikan janji politik kami sewaktu kampanye lalu. Jadi mengambil kata Manado Cerdas yang kepanjangannya Cendikia, Eko Pariwisata, Religi, Damai, Aman dan Sehat dari satu visi yang dilakukan kami telah tuangkan dalam dokumen. Dan wajib hukumnya dalam jangka 6 bulan setelah dilantik sudah harus diselesaikan RPJMD itu bersama DPRD Manado. Sebagaimana pula ini dalam mendukung program pariwisata dari pak Gubernur Sulut (Olly Dondokambey) dan Wakil Gubernur (Steven Kandouw),” terang Lumentut, sembari menambahkan lingkungan harus bersih dan melahirkan masyarakat sehat dan pendidikan.
Ditambahkan Wakil Walikota, Mor Bastian bahwa kebetulan visi adalah Kota Manado adalah Kota Cerdas, jadi bagaimana menggunakan teknologi dalam pemerintahan. Khusus dikebersihan
“Masyarakat mempunyai teknologi lebih tinggi, jadi saatnya sekarang kita (Pemerintah Kota Manado) harus start menggunakan Teknologi canggih, ada sistem aplikasi seluruh pelayanan dan administtasi, menggunakan teknologi dalam pelayanan publik bagaimana masyarakat dapat berkomunikasi dengan pemerintah secepat-cepatnya Up to Date langsung sampai kepada atasan,” Tambah Wawali.
Melalui narasumber pembanding selaku Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka mengatakan hal ini menjadi sangat penting, karena berbicara soal sosial ekonomi bagi masyarakat Kota Manado. Dimana, bagaimana bagi pemerintah meracik hal baru sebagai solusi penyelesaian terutama dalam kebersihan sampah yang ada di Kota Manado. Dengan memfokuskan pada 6 hal yang telah disampaikannya dalam forum dialog tersebut.
“Yang pertama, lingkungan hidup di negara maju telah menjadi issue primer. Menjadi masalah klasik disemua kota dan negara berkembang dimana National Geograpic Channel pernah mengangkat khusus masalah sampah di kota-kota besar. Kedua, soal Sosilogi Mako (Masyarakat Kota), sosiologi Made (Masyarakat Desa). Hampir semua kota di Indonesia yang secara administratif adalah kota besar, namun pada kenyataannya perilaku masyarakatnya menggambarkan  Kampung Besar (Big Village). Ketiga, membangun kesadaran, bukan hanya kewajiban pemerintah tapi juga tokoh Agama, Masyarakat, Pemuda dan lain-lain. Keempat, Public Polecy Pemerintah (Political will) harus tergambar dalam Political Action Marketing strategy (Big Bang), Big Bang adalah Gema Besar dimana apa yang ditekatkan Pemerintah haris tersosialisasikan dengan baik,” jelas Tumbelaka, sembari menambahkan point kelima bahwa kendalanya adalah kebersihan dan kerapian belum menjadi issue primer bagi masyarakat. Dan keenam, dasar dari semua itu adalah komitmen bersama, tanpa komitmen apapun yang pemerintah upayakan akan mubazir dan sebagai catatan bahwa ‘Mari Jo Ka Manado’ yang di ‘jual’ adalah wisata alam yg alami, budaya, kuliner, sejarah dan salah satu variabel pentingnya adalah kebersihan dan kerapian, bukan kemewahan.
Rep/Editor: IsJo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *