Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Melalui Prosesi Upacara Adat, Bupati dan Wabup Bolmong Akhiri Jabatan

×

Melalui Prosesi Upacara Adat, Bupati dan Wabup Bolmong Akhiri Jabatan

Sebarkan artikel ini
Nampak Gelaran Suasana Prosesi Adat
Bolmong, detiKawanua.com
Mengakhiri masa jabatan pemerintahan Bupati Bolmong Salihi B Mokodongan dan
Wakil Bupati Yanny R Tuuk di periode 2011-2016, Kamis (14/07) tepat 11.00 WITA,
di saksikan ribuan warga dalam prosesi upacara adat.
Melepas jabatan tersebut, Salihi
B Mokodongan yang sebelumnya memangku kepemimpinan Bupati dan Yanny R Tuuk
sebagai pemangku jabatan wakil Bupati, diketahui sebelumnya akan mengakhiri
jabatan tepat pada tanggal 16 juli 2016 ini, kini dilaksanakan melalui
pelepasan prosesi adat di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong
menuju kediaman Bupati Salihi di Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten
Bolaang Mongondow.

Di iringi tari-tarian, dengan
menggunakan baju adat, serta melafadzkan ucapan sakral adat-istiadat Bolaang
Mongondow (itung-itung), Salihi Mokodongan naik Wala-Wala (tandu tempat duduk)
kemudian diusung 8 pemuda berpakaian adat Baniang, menuju kediamanya di
Motabang yang diarak sekira 1 kilometer dari kantor bupati.

Tibah di kediaman Bupati,
setelahnya, terlihat prosesi adat Poponagan Kon Komalig (turun dari istana)
juga digelar. Salihi usai ikut prosesi adat, mengimbau masyarakat untuk terus
melestarikan Adat dan O’adatan. “Prosesi ini warisan para leluhur yang mesti
dijaga agar tetap lestari,” Ujar Salihi.

Sementara, Chairul Mokoginta
tokoh pemangku adat Bolmong mengatakan, prosesi adat  ini digelar
dalam rangka melepas pemangku adat tertinggi di daerah yakni sebagai
‘Sinungkudan’ atau pemegang tongkat komando.“Bupati selaku pemegang adat
tertinggu di daerah. Disambut dengan adat, dan diakhiri juga dengan adat,” kata
Chairul Kamis.

Lanjut Chairun, makna prosesi
adat itu, bahwasan Salihi Mokodongan dan Yanny Tuuk secara adat turun dari
jabatan datu/ raja atau kepala daerah sekaligus pemangku adat.“Prosesi adat ini
merupakan tradisi turun temurun sejak dahulu sebelum menjabat dan mengakhiri
masa jabatan sebagai kepala daerah,” terangnya.



Saat prosesi adat dimulai
sampai usai, dari belakang Wala-Wala yang membawa salihi, terpantau awak media
detiKawanua.com dengan penuh semangat, Sekda Bolmong Drs. Ashari Sugeha dan
para pimpinan SKPD Bolmong, Tokoh adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh
Agama serta ribuan warga, perlahan berjalan kaki dan menaiki Bentor yang dihias
aneka pernik khas Bolmong.
(Adv/Tri Saleh)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *