Foto Bersama Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si
Bolmong, detiKawanua.com – Kurang
lebih dihadiri 300 mahasiswa pascasarjana se-Indonesia, tepat Di Gedung
Building II Aula M.Latif UNJ, kini pelaksanaan Forum Rembug
Nasional (FRN) yang meliputi Seminar Nasional, Simposium Nasional, dan Musyawarah
Nasional (MUNAS) Ke-VII
Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) sekaligus dirangkaikan
juga 52 Tahun Dies Natalis
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) serta refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK, dengan tema : “Menata Indonesia dalam
Perspektif Nawa Cita” usai diselenggara.
lebih dihadiri 300 mahasiswa pascasarjana se-Indonesia, tepat Di Gedung
Building II Aula M.Latif UNJ, kini pelaksanaan Forum Rembug
Nasional (FRN) yang meliputi Seminar Nasional, Simposium Nasional, dan Musyawarah
Nasional (MUNAS) Ke-VII
Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) sekaligus dirangkaikan
juga 52 Tahun Dies Natalis
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) serta refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK, dengan tema : “Menata Indonesia dalam
Perspektif Nawa Cita” usai diselenggara.
Diketahui, Selain beberapa jumlah
kegiatan yang usai terlaksana, ternyata acara
inti dalam kegiatan tersebut adalah MUNAS VII HMPI yang jatuh pada tanggal 28 Mei 2016 pekan kemarin. Sebab Musyawarah Nasional dilaksanakan,
karena demisionernya
Dr. Mustadin Tanggala, S.Psi., M.Psi berserta jajaran pengurus yang sebelumnya
juga sebagai Ketua Umum HMPI.
kegiatan yang usai terlaksana, ternyata acara
inti dalam kegiatan tersebut adalah MUNAS VII HMPI yang jatuh pada tanggal 28 Mei 2016 pekan kemarin. Sebab Musyawarah Nasional dilaksanakan,
karena demisionernya
Dr. Mustadin Tanggala, S.Psi., M.Psi berserta jajaran pengurus yang sebelumnya
juga sebagai Ketua Umum HMPI.
Pada agenda MUNAS
Ke-VII HMPI, tentunya banyak kritik sertah saran yang bersifat membangun. Kesemuanya itu,
guna perbaikan kelembagaan secara menyeluruh. Selain
forum bergema kritik serta saran dari berbagai peserta MUNAS, juga penting
dipahami ternyata diselenggaranya MUNAS
Ke-VII, nama organisasi sudah kembali kenama asal. yakni Forum Mahasiswa
Pascasarjana (WACANA) Indonesia. Dimana sebelumnya, organisasi ini telah
mengalami perubahan nama pada MUNAS
Ke- VI yang digelar pada
tanggal 29-31 Maret 2012 silam.
Ke-VII HMPI, tentunya banyak kritik sertah saran yang bersifat membangun. Kesemuanya itu,
guna perbaikan kelembagaan secara menyeluruh. Selain
forum bergema kritik serta saran dari berbagai peserta MUNAS, juga penting
dipahami ternyata diselenggaranya MUNAS
Ke-VII, nama organisasi sudah kembali kenama asal. yakni Forum Mahasiswa
Pascasarjana (WACANA) Indonesia. Dimana sebelumnya, organisasi ini telah
mengalami perubahan nama pada MUNAS
Ke- VI yang digelar pada
tanggal 29-31 Maret 2012 silam.
Dengan persaingan yang sangat ketat,
usungan dua kandidat yakni Andi Fajar
Asti, M.Pd., dari perwakilan UNJ dan dr. Vina A. Dewi dari perwakilan UNLAM
membuat pelaksanaan Pemilihan Ketua Umum Forum Wacana Indonesia berjalan alot. Meski
begitu, Dengan pembacaan konsideran oleh presidium sidang terhadap
suara yang unggul, maka Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Forum
Wacana Indonesia Periode 2016-2018.
usungan dua kandidat yakni Andi Fajar
Asti, M.Pd., dari perwakilan UNJ dan dr. Vina A. Dewi dari perwakilan UNLAM
membuat pelaksanaan Pemilihan Ketua Umum Forum Wacana Indonesia berjalan alot. Meski
begitu, Dengan pembacaan konsideran oleh presidium sidang terhadap
suara yang unggul, maka Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Forum
Wacana Indonesia Periode 2016-2018.
Andi Fajar Asni mengatakan bahwa, “dengan terpilihnya sebagi
Ketua Umum, diucapkan terimakasih, dan ingin merangkul seluruh HMP Perguruan
Tinggi yang ada di Indonesia dalam membuka ruang pemikiran dan pengakomodiran,” kata Andi usai terpilih.
Ketua Umum, diucapkan terimakasih, dan ingin merangkul seluruh HMP Perguruan
Tinggi yang ada di Indonesia dalam membuka ruang pemikiran dan pengakomodiran,” kata Andi usai terpilih.
Sementara, Mahasiswa Pascasarjana
perwakilan Universitas Mulawarman (UNMUL) yakni Edwin Fadil Latif dan Eric
Mangiri, Kamis, 02 Juni 2016 pekan ini,
telah menghadap Bapak Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si (Rektor
Universitas Mulawarman Red)
dengan menyampaikan plakat Forum Rembug Nasional (FRN).
perwakilan Universitas Mulawarman (UNMUL) yakni Edwin Fadil Latif dan Eric
Mangiri, Kamis, 02 Juni 2016 pekan ini,
telah menghadap Bapak Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si (Rektor
Universitas Mulawarman Red)
dengan menyampaikan plakat Forum Rembug Nasional (FRN).
Pada kesempatan itu, Prof.
Dr. H. Masjaya, M.Si mengucapkan banyak terimakasih kepada Ketua Umum
Demisioner beserta jajarannya, serta panitia pelaksana. Karena, dengan adanya kegiatan
ini, UNMUL dapat berpartisipasi dengan masuknya dalam keanggotaan Forum Wacana
Indonesia. “Tidak
terlepas dari pada itu ada tugas yang menanti bagi Mahasiswa Pascasarjana
(Edwin Fadil Latif dan Eric Mangiri) yang telah mengikuti kegiatan MUNAS VII di
UNJ, untuk secepatnya membentuk suatu lembaga Mahasiswa Pascasarjana di
Universitas Mulawarman”,
imbuhnya.
Dr. H. Masjaya, M.Si mengucapkan banyak terimakasih kepada Ketua Umum
Demisioner beserta jajarannya, serta panitia pelaksana. Karena, dengan adanya kegiatan
ini, UNMUL dapat berpartisipasi dengan masuknya dalam keanggotaan Forum Wacana
Indonesia. “Tidak
terlepas dari pada itu ada tugas yang menanti bagi Mahasiswa Pascasarjana
(Edwin Fadil Latif dan Eric Mangiri) yang telah mengikuti kegiatan MUNAS VII di
UNJ, untuk secepatnya membentuk suatu lembaga Mahasiswa Pascasarjana di
Universitas Mulawarman”,
imbuhnya.
Selain itu,
lanjut Prof, kedepan UNMUL
sebagai tuan rumah pada MUNAS VIII Tahun 2018, sangat di apresiasi jika DPP
Forum WACANA Indonesia ingin
membawa ke Benua Etam Kalimantan Timur.
oleh karena itu dilihat kedepannya saja. “yang
utama terbentuk dulu kelembagaannya di UNMUL.
Untuk berjalan
kedepanya
seperti apa, selebihnya pengurus yang nantinya
terus berkoordinasi,” tambah Prof Masjaya.
lanjut Prof, kedepan UNMUL
sebagai tuan rumah pada MUNAS VIII Tahun 2018, sangat di apresiasi jika DPP
Forum WACANA Indonesia ingin
membawa ke Benua Etam Kalimantan Timur.
oleh karena itu dilihat kedepannya saja. “yang
utama terbentuk dulu kelembagaannya di UNMUL.
Untuk berjalan
kedepanya
seperti apa, selebihnya pengurus yang nantinya
terus berkoordinasi,” tambah Prof Masjaya.
Pada kesempatan yang sama, Edwin
Fadil Latif, sapaan akrab Eifal mengatakan bahwa, “dari rangkaian kegiatan
yang telah dilalui pada FRN, hingga MUNAS VII tentunya banyak pengalaman serta
persaudaraan yang diperoleh, yang terutama adalah kajian-kajian ilmiah dengan
pembahasan metodologi secara tematik, isu kontemporer, menganalisis wacana,” terangnya.
Fadil Latif, sapaan akrab Eifal mengatakan bahwa, “dari rangkaian kegiatan
yang telah dilalui pada FRN, hingga MUNAS VII tentunya banyak pengalaman serta
persaudaraan yang diperoleh, yang terutama adalah kajian-kajian ilmiah dengan
pembahasan metodologi secara tematik, isu kontemporer, menganalisis wacana,” terangnya.
Lanjut dikatakan Eifal, tentunya dengan Izin Bapak
Rektor UNMUL, kami segera membentuk kelembagaan Mahasiswa Pascasarjana dalam
naungan UNMUL. “
yang harapan kedepan,
pada tahap awal adalah konsolidasi organisasi yang selanjutnya dapat lebih berkontribusi
dalam setiap gerak, aktifitas pada ranah-ranah keilmuan dan ilmiah,” tambahnya Edwin.
Rektor UNMUL, kami segera membentuk kelembagaan Mahasiswa Pascasarjana dalam
naungan UNMUL. “
yang harapan kedepan,
pada tahap awal adalah konsolidasi organisasi yang selanjutnya dapat lebih berkontribusi
dalam setiap gerak, aktifitas pada ranah-ranah keilmuan dan ilmiah,” tambahnya Edwin.
Sedangkan menurut Eric Mangiri, dari Magister Ilmu
Lingkungan UNMUL harapnya segera dibentuk. “dikarenakan hal tersebut, selama ini peran mahasiswa pascasarjana UNMUL
masih kurang dalam memberikan
sumbangsih pemikiran terhadap kebijakan – kebijakan yang ditetapkan oleh
Eksekutif maupun Legislatif. yang
tentu saja, berdasarkan kajian akademis,” tutup Erik. (Tri Saleh)
Lingkungan UNMUL harapnya segera dibentuk. “dikarenakan hal tersebut, selama ini peran mahasiswa pascasarjana UNMUL
masih kurang dalam memberikan
sumbangsih pemikiran terhadap kebijakan – kebijakan yang ditetapkan oleh
Eksekutif maupun Legislatif. yang
tentu saja, berdasarkan kajian akademis,” tutup Erik. (Tri Saleh)