Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

PB HMI : Pemerintah Harus Serius Mengembangkan Koperasi dan UKM

×

PB HMI : Pemerintah Harus Serius Mengembangkan Koperasi dan UKM

Sebarkan artikel ini
Firmansyah Arfan/Ketua Komisi Koperasi dan Pengembanagan UMKM PB HMI-MPO. /Ist

Jakarta, detiKawanua.com – Era kita saat ini adalah kesempatan bagi usaha ekonomi kecil untuk bertumbuh, dengan dukungan program pemerintah sebenarnya Koperasi dan UKM dapat berkembang dengan baik. Semangat pengembangan usaha-usaha kecil ini tidak saja mengejar pertumbuhan, namun juga bagaimana mampu menciptakan lapangan kerja serta mengangkat nasib sebagian rakyat yang berada di bawah garis kemiskinan.

Amanah Nawacita bagaimana Negara hadir mendampingi rakyat, untuk berdaya dan mandiri. Menurut data yang ada justeru yang mendominasi jumlah angkatan tenaga kerja Indonesia banyak di daerah kantong kemiskinan.

“Harapan kami terhadap pemerintah agar lebih serius menepis angka kemiskinan di daerah-daerah sampai yang terpencil melalui program koperasi dan usaha kecil ini”, ungkap Firmansyah Arfan, Ketua Komisi Koperasi dan Pengembangan UMKM PB HMI-MPO saat menggelar rapat pengurus di Sekretariat PB HMI, Jln. Tanjung Barat, Jakarta (02/02)

Arfan menjelaskan, masyarakat ekonomi asean MEA efektif berlaku Januari 2016 saat ini. Oleh karena itu, Kawasan Asean otomatis menjadi pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi dari 625 juta orang warga Asean. Indonesia menjadi pasar konsumen terbesar di Asean yani mencapai 3,51 persen dari total penduduk dunia.

“Dengan kata lain, 255 juta penduduk Indonesia saat ini, adalah setengah dari seluruh konsumen atau warga Asean. Sedangkan, 11,13 persen-nya adalah penduduk miskin. Maka dari itu, harapan kami jika Indonesia ingin memiliki daya saing yang mempuni maka pemerintah harus lebih serius memperhatikan bidang-bidang usaha trhadap msyarakat di daerah”,pintanya.

Kemudian, Lanjut Arfan,” Indonesia jangan seperti Meksiko setelah bergabung kedalam NAFTA dan dekat dengan Amerika, justeru jumlah kemiskinan serta pengangguran bertambah, dan gelombang imigran terus melonjak. Karena pasar bebas ini sebenarnya hanya untuk Negara yang berteknologi, permodalan dan SDM yang sudah siap”, Arfan dalam rilis yang dikirim ke media ini.

Sejak dilantik sebagai Ketua Komisi Koperasi dan Pengembangan UMKM PB HMI, Minggu,31/01 pekan lalu di kampus Universitas Al-Azhar Indonesia Jakarta. Arfan lalu menegaskan bahwa, kedepannya dengan semangat “back to campus” ia pun sudah memetakan peluang munculnya pengusaha-pengusaha muda dari kampus dan gerakan koperasi di kalangan mahasiswa sendiri mulai terlihat menggeliat. Tumbuhnya kesadaran ini karena mahasiswa akan kembali ke desa-desa mereka sebagai agen of change dalam pemberdayaan masyarakat.

“Mahasiswa kita di kampus-kampus semestinya, sebelum pulang ke daerah masing-masing, sudah mendapatkan pelatihan dan belajar ilmu Koperasi sebagai modal. Nah, disinilah program PBHMI akan kita dorong”, pungkas alumni Fakultas Ekonomi IAIN Palopo, Sulawesi Selatan ini. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *