Penthouse sendiri awalnya didirikan oleh Bob Guccione yang pada awalnya berisikan konten artikel gaya hidup urban dan foto-foto pornografik yang ‘softcore’. Namun pada 1990-an, foto-foto tersebut lebih vulgar lagi. Belakangan Penthouse kembali ke foto-foto yang tidak ‘hardcore’ lagi pada 2005.
Tahun 2002 lalu, penghasilan kotor Penthouse ditaksir mencapai 3,5 hinga 5 miliar dolar AS dalam 30 tahun perjalanan majalah ini. Namun pada akhirnya, memasuki era digital, edi cetak majalah ini tidak bisa bertahan lebih lebih jauh. Sebelumnya, perusahaan FriendFinder Networks yang memiliki Penthouse sudah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada tahun 2013.
Penthouse tidak bisa tidak mengikuti jejak Playboy yang mulai Maret 2016 ini juga melakukan revolusi besar-besaran. Playboy menghentikan foto-foto telanjang sepenuhnya demi upaya meremajakan majalah ini. FHM juga sudah tidak mengeluarkan edisi cetak.
Kasus tutupnya edisi cetak majalah-majalah terkemuka, tidak hanya berlaku untuk majalah pria dewasa, tetapi majalah secara keseluruhan, seiring dengan mudahnya para pembaca mengakses internet.
(*/vkg)