Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Pembahasan KUA dan PPAS Tahun 2016, Sarat Kritikan Aleg Dekot Manado

×

Pembahasan KUA dan PPAS Tahun 2016, Sarat Kritikan Aleg Dekot Manado

Sebarkan artikel ini
Suasana Pembahasan KUA-PPAS pada Jumat (27/11). /Upik 

Manado, detiKawanua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Jumat (27/11), bahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Pendapatan Belanja Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016, bersama Pemerintah Kota Manado (Pemkot).

KUA dan PPAS yang diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna ini, secara spontan langsung dikritisi oleh beberapa Anggota Legislatif (Aleg).

Syarifudin Saafa contohnya. Setelah ia membaca sekaligus menyimaki setiap program yang tertata dalam buku KUA dan PPAS Tahun 2016, ternyata rata-rata program yang tertuang di dalamnya sudah pernah dilakukan pada Tahun 2014, namun kembali dicantumkan oleh Pemkot.

Sehingga menurut Saafa, apa yang dilakukan (mencantumkan dalam KUA dan PPAS Tahun 2016, red) oleh Pemkot melalui Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait, merupakan hal yang perlu dikaji-ditelusuri kembali.

“Di dalam program-program yang tertera dalam KUA dan PPAS ini, sangat tidak sesuai dengan apa yang diperlukan warga Kota Manado. Karena, rata-rata setiap program yang tertuang merupakan data Tahun 2014 silam,” jelas Saafa.

Kritikan lainnya pun ikut diutarakan oleh Aleg Hengky Kawalo. Menurut Kawalo, apa yang tertera dalam KUA dan PPAS 2016 sangat jauh berbeda dengan situasi dan kondisi Kota Manado.

“Alasan-alasan yang dikatakan oleh Pemerintah Kota Manado sangat tidak beralasan. Karena, tema untuk pembangunan Kota Manado yang tertuang dalam KUA dan PPAS ini tidak pernah melibatkan Dewan selaku wakil rakyat,” semprot Kawalo.

Menanggapi kritikan Saafa dan Kawalo, Kepala Bapedda Bartje Assa tak bisa mengelak dan hanya bisa mengatakan, bahwa program-program yang tertuang dalam KUA dan PPAS 2016 hanya disesuaikan dengan data-data yang ada. Seperti data-data dari Tahun 2014.

“Jujur, hal itu merupakan hasil copy paste dari Tahun 2014. Karena, selama penyusunan belum ada data-data terbaru yang bisa dirangkumkan,” ucap Assa, sembari mengatakan, program-program itu juga telah disesuaikan dengan visi dan misi Walikota Manado.

Sementara itu, dari pantauan detiKawanua.com, dalam pembahasan ini turut dihadiri juga oleh Sekretaris Kota (Sekot) Manado, Sekretaris DPRD (Sekwan), Asisten II, Bapedda, Kaban Keuangan, serta Kadispenda dan jajarannya.

Sekedar untuk diketahui, target indikator pembangunan daerah Kota Manado Tahun 2016 yang tertuang dalam KUA dan PPAS antara lain: Pertumbuhan ekonomi 8%, PDRB Per kapita Rp. 60, 16 juta, Inflasi 6, 5 % – 7, 5%, Pengangguran 7, 9%, Kemiskinan 4,65% sedang Pertumbuhan PDRB Kota Manado mempunyai target dengan harga berlaku Rp. 25,65 triliun dan harga kontan sebesar Rp. 9, 87 triliun. (Taufiq Murit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *