Tempat Karoke Inul Vista.
Manado, detiKawanua.com – Tragedi kebakaran maut di pusat hiburan keluarga Inul Vista Manado, yang mengakibatkan 12 korban tewas, dan 70 orang lainnya luka-luka, berbuntut panjang.
Tak semudah seperti permintaan maaf dan bungkamnya sang ratu dangdut, Inul Daratista, sebagai pemilik usaha terkait peristiwa ini. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Indonesia Timur yang berpusat di Makassar turun dalam penyelidikan membantu Tim Inafis Polda Sulut, guna mengungkap penyebab pasti kebakaran naas tersebut.
Meski belum ada keterangan resmi dari Kepala Puslabfor Indonesia Timur, Kombes Pol Slamet Irianto. Namun secara visual dalam olah TKP, semua tertuju pada sumber api akibat korsleting di lantai 2.
Kecil kemungkinan disengaja oleh oknum pihak dalam, karena keterangan sejumlah karyawan Inul Vista sendiri, hanya kaget setelah melihat api berkobar dalam instalasi listrik di lantai 2.
“Saya kaget, tiba-tiba lantai asap pekat sudah memenuhi lantai dua, dan saya menuju sumber asap ternyata api menyebar ke sudut ruangan samping rangkaian listrik,” ujar salah satu karyawan berinisial NH yang tidak mau disebutkan identitas aslinya.
Meski begitu, pihak Inul Vista sendiri tidak memperingatkan kejadiannkepada seluruh pengunjung yang sedang asyik bernyanyi. Termasuk Alarm yang memang tidak ada. Hal ini karena pihak pengelolah juga turut panik, bahkan beberapa karyawan diketahui sudah terlebih dahulu melarikan diri.
PLN pun dituding sebagai penyebab kosleting listrik hingga menyebabkan kebakaran. Sikap ini dikemukakan Ketua BEM Fakultas Keperawatan UNPI Manado, Brayen Lajame.
Brayen Lajame yang juga saat ini tengah bergabung dalam Aliansi unjuk rasa bersama BEM UTSU, untuk mengutuk keras kinerja buruk pelayanan BUMN PT. PLN Persero di Sulut ini, mengatakan bahwa PLN merupakan salah satu faktor dibalik terjadinya peristiwa kebakaran ini.
“Setiap hari pemadaman terjadi di hampir 11 Kecamatan di Kota Manado, termasuk kawasan megamas, saat pemadaman tentunya ada pengalihan listrik ke gengset pusat megamas, inilah yang saya duga kuat menyebabkan kosleting dan memicu kebakaran,” ujar Lajame yang juga merupakan Ketua Relawan Komisi Yudisial RI Sulut.
“Kalau saja kinerja dari PLN lebih baik, pastinya pengawasan instalasi listrik di Inul Vista bisa diperhatikan,” tambahnya.
Senada dengan Lajame, Ketua BEM UTSU, Rafsan Damopolii yang merupakan bagian Aliansi unjuk rasa terhadap PLN, juga mengancam bakal memeja hijaukan BUMN hingga ke PTUN, apabila terbukti sebagai dalang kebakaran Inul Vista.
“Kosleting masih dugaan sementara, Kami masih menunggu pernyataan Puslabfor, apabila terbukti kosleting dan penyebabnya adalah pemutusan arus listrik dari PLN, maka kami bakal menuntut pihak PLN hingga ke ranah PTUN, bahkan Pidana,” kecam Damopolii
Damopolii mengaku pihaknya saat ini tengah membentuk Tim Advokasi, guna mengumpulkan keluhan masyarakat, mengumpulkan bukti-bukti, serta mensosialisasikan hak-hak masyarakat terkait buruknya kinerja PT. PLN Persero Kanwil Sulut.
“Kami sudah membentuk Tim Advokasi, dan tersebar di 11 Kecamatan di Kota Manado, mendengarkan keluhan masyarakat, lalu mengumpulkan bukti-bukti adanya permainan politik dan kapitalisme dalam tindakan PLN saat ini, serta mensosialisasikan ke masyarakat bahwa ada UU yang melindungi masyarakat sebagai konsumen dari PLN, apabila hak konsumen tersebut tidak dipenuhi PLN, maka PLN bisa dituntut dan melanggar Konstitusi,” jelas Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini.
Terkait tudingan ini, pihak Kanwil PLN Suluttenggo masih belum bisa dikonfirmasi. (Taufiq Murid)