Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Dituntut Anggarkan 1 Persen APBD Untuk Beasiswa, Ini Jawaban Sekda Kotamobagu

×

Dituntut Anggarkan 1 Persen APBD Untuk Beasiswa, Ini Jawaban Sekda Kotamobagu

Sebarkan artikel ini
Sekda Kotamobagu, Tahlis Gallang S.IP, di hadapan massa aksi
Kotamobagu,
detiKawanua.com

– Menerima massa aksi puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Cabang kotamobagu, yang melakukan aksi demo di halaman kantor Walikota
Kotamobagu, tepat di Hari Sumpah Pemuda, Rabu 28 Oktober 2015, kemarin,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Tahlis Gallang S.IP, dihadapkan pada
tuntutan untuk menganggarkan 1 persen APBD Kotamobagu bagi beasiswa mahasiswa
miskin dan berprestasi di kota itu.
Sempat terjadi
perdebatan kecil dalam aksi tersebut, terkait apa yang menjadi tuntutan para
demonstran. “Kami minta agar Pemkot Kotamobagu menganggarkan 1 persen APBD
Kotamobagu bagi beasiswa mahasiswa miskin dan berprestasi,” tuntut Mantan Ketua
Umum PMII Cabang Kotamobagu, Harmoko Mando, dalam orasinya.
Menanggapi
tuntutan yang disuarakan, Sekda Tahlis Gallang yang tampak tenang menyambut
kedatangan massa aksi, kemudian menerangkan apa yang menjadi komitmen Pemkot
atas tuntutan tersebut. “Saya kira anggaran untuk beasiswa sudah ada dalam APBD
Kotamobagu,” ujar Tahlis.
Debat kecil
belum berakhir sampai disitu, para mahasiswa yang mendengar penyampaian Sekda,
kemudian mencoba mematahkan penjelasan yang disampaikan. “Benar, ada anggaran
untuk beasiswa. Namun, yang ada itu hanya beasiswa untuk studi akhir. Nah, yang
kami minta tidak hanya untuk studi akhir semata, dan besarannya 1 persen dari
APBD. Ini penting, demi menopang program Pemkot menjadikan Kotamobagu sebagai
kota model jasa. Sebab, sepengetahuan kami, selama ini, belum ada mahasiswa
yang dibiayai untuk studi di bidang-bidang jasa tertentu,” cecar Harmoko,
mewakili suara para demonstran.
Sebelum memberi
penjelasan agar apa yang menjadi tuntutan akan diupayakan dengan tetap mengacu
pada aturan yang berlaku, Sekda Tahlis Gallang, pun memberi apresiasi kepada para
demonstran, yang dianggap telah memberi masukan melalui tuntutan yang
disampaikan.
“Ini momentumnya tepat, sebab, Pemkot sementara penyusunan APBD 2016. Tentunya kami
mengapresiasi dan berterimakasih kepada adik-adik, sebab, apa yang adik-adik
suarakan bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Kotamobagu. Namun, perlu
saya jelaskan lagi, bahwa, sistem pemberian beasiswa itu adalah by name by
address. Dimasukkan dulu permohonan ke Diknas secara tertulis, dan permohonan
itu akan dipertimbangkan sesuai persyaratan yang berlaku. Dalam artian, harus
jelas dulu data calon penerima, agar ketika di cek oleh petugas, itu memang mahasiswa
yang kurang mampu dan berprestasi sebagaimana yang adik-adik tuntut.” terang Tahlis.
Lebih
lanjut, Tahlis pun menerangkan pentingnya data, sebagai acuan dalam pemberian
beasiswa oleh Pemkot Kotambagu. “Jadi, adik-adik, kenapa harus data dulu,
sebab, jangan sampai ketika sudah kita tetapkan besaran 1persen atau berapapun
misalnya, ternyata besaran itu tidak sinkron dengan data yang ada. Kalau seperti
itu, maka tentu kami akan menyalahi aturan. Nah, untuk itu, kalau memang
adik-adik punya data pembanding, akan lebih baik, untuk menambah referensi bagi
kami,” tandas Tahlis, yang kemudian tak lagi dibantah para demonstran. (Ilman
Ariyan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *