Kapala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Manado, Atto RM Bullo, ist
Manado, detiKawanua.com – Kepala Dinas Tenaga kerja (Disnaker) Kota Manado, Atto RM Bullo menerangkan, angka pengangguran saat ini di Manado masih terus mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor yaitu tenaga kerja pendatang dan banyak tenaga kerja asli Manado yang suka memilih-milih pekerjaan.
Dijelaskan Kepala Dinas (Kadis) Disnaker, saat ini angka pengangguran sedang mengalami peningkatan, meski pihaknya belum bisa menatapkan presentasi pasti tentang berapa persen kenaikan angka pengangguran tersebut.
“Ada dampak-dampak yang membuat angka pengangguran meningkat di Kota Manado yaitu banyaknya tenaga kerja yang datang di Manado, banyak pekerja di Manado yang suka memilih-milih pekerjaan,” ungkapnya, diruang kerja Kadis, Selasa (29/09).
Sementara itu, disinggung beberapa investor yang masuk dan membangunan pertokoan di Manado, seperti Alfamart dan Indomart. Diakui Atto sudah banyak menyerap tenaga kerja di Manado, namun angka pengangguran terus saja meningkat.
“Untuk Jumlah toko tetap kami belum tahu. Karena mereka biasanya langsung melapor sekalian dengan jumlah tenaga kerja. Sebelumnya, memang sampai saat ini sudah ada yang melapor tetapi angka pastinya kami belum tahu, informasi sementara satu tokoh membutuhkan 10 tenaga kerja,” tambahnya, pukul 11.30 Wita, saat itu.
Atto juga menjelaskan, setiap investor tidak diberikan standard untuk merekrut tenaga kerja asli Manado, karena itu kewenangan perusahaan atau investor. Akan tetapi setiap pembukaan lowongan pekerjaan, selalu dibuka di Manado sehingga terus membuka peluang untuk tenaga asli kota ini.
“Pembukaan lowongan pekerjaan selalu dibuka di Manado, tetapikan selalu ada persyaratan untuk jadi karyawan, sehingga ketika satu perusahaan tidak puas dengan tenaga kerja maka mencari yang diluar yang lain,” tungkasnya.
Disisi lain, Atto menyampaikan, banyak hal yang dilakukan untuk pengurangi angka pengangguran, seperti penyerapan sementara yang baru masuk via seluler saat itu dari Alfamart dengan 23 toko menyerap hingg rata-rata 6-7 tenaga kerja, dan lainnya kami telah lakukan pelatihan pencari pekerja, ada juga ada yang melalui lembaga pendidikan atau khursus.
“Kalau untuk kompalin selama ini belum ada, komplain dari kedua perusahaan tersebut (Alfamart serta indomart-red) dan mudah-mudahhan saja tidak,” tandasnya. (Arman Soleman)