Ilustrasi.
Manado, detiKawanua.com – Komisioner Bawaslu Sulut Jhony Suak mengatakan, telah terjadi penambahan 20 ribu pemilih dalam DPS kota Manado. Diduga, banyak pemilih Manado tersebut tidak memenuhi syarat.
“Saya minta hal itu dicermati semua pihak,” kata Suak dalam Rakor Pengawasan Tahapan Kampanye pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado Panwaslu kota Manado, di Hotel Gran Puri Manado pekan lalu.
Menurut Suak, pihaknya menerima laporan tentang penambahan itu dan atas laporan itu ditindaklanjuti dengan pengecekan dan hasilnya ditemukan ketidakwajaran. “Misalnya disatu kecamatan bisa bertambahnya pemilih sampai ratusan,” beber Suak.
Tak heran dirinya mengaku heran dengan semakin banyaknya warga yang mengurus KTP di Discapilduk Manado. Pasalnya, dalam sehari warga yang mengurus KTP bisa berjumlah ratusan.
Lepas dari itu, ditegaskan Suak, terkait dengan 20 ribu suara tersebut yang berpotensi rawan dimanfaatkan oknum tertentu untuk mendongkrak perolehan suara calon tertentu. Ia meminta Panwas meningkatkan pengawasan di lapangan. “Memang ini tugas berat namun harus kita pikul,” ungkapnya.
Dilain tempat, Ketua Panwaslu Manado Sjane Walangare mengatakan, pihaknya sudah melakukan verifikasi data secara random. Hasilnya ditemukan 2080 data pemilih tidak memenuhi syarat. Parahnya lagi, warga sudah meninggal, nama ganda pun ikut menjadi temuan.
“Ada yang sudah meninggal, ada yang nama ganda, ada pula yang sudah masuk anggota TNI namun masih tercatat juga,” kata Walangare. Dimintai tanggapan Ketua KPU Manado Eugenius Paransi mengakui, beberapa waktu lalu mengatakan data DPS bisa berubah. “Perbaikan masih akan dilakukan,” kata Paransi. (Arman Soleman)