Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Wapres Dema IAIN Manado : Saya Tidak Punya Musuh, Kenapa Dipukul?

×

Wapres Dema IAIN Manado : Saya Tidak Punya Musuh, Kenapa Dipukul?

Sebarkan artikel ini
Sumarlin Bachtiar-
Manado, detikawanua.com – Kasus premanisme yang dialami oleh Wakil Presiden Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Sumarlin Bachtiar, pada Selasa (18/08) kemarin, melahirkan tanda tanya yang besar, apakah ada campur tangan pihak kampus atau hanya sekedar musibah.
Salah satu saksi mata pada kejadian tersebut, Wardoyo Elias, yang merupakan mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Manado menjelaskan, ada 2 orang yang duduk di kantin kampus sedang mencari korban Sumarlin dengan bertanya kepada mahasiswa kalau mereka mengenal dan melihat korban.
“Preman itu bertanya pada mahasiswa kalau mereka melihat atau mengenal Sumarlin. Pada saat Sumarlin tiba dilokasi kejadian, preman itu menghampirinya kemudian pukulannya mendarat di wajah Sumarlin,” kata saksi.
Wardoyo juga menambahkan, pada saat mereka melakukan aksi, preman itu masuk ke barisan dan mencoba membubarkan puluhan mahasiswa yang melakukan aksi dan kejadian tersebut tidak ada respon sama sekali dari pihak kampus.

“Mereka (preman,- red) menyusup masuk di barisan dan melempar alat-alat yang kami gunakan untuk menyampaikan aspirasi terkait aksi yang kami lakukan. Sementara dari pihak kampus yang melihat kejadian tersebut hanya diam saja tanpa ada respon sama sekali,” tambah Wardoyo.

Sementara itu, saat ditemui oleh detikawanua.com pada Rabu (19/08), Sumarlin  Bahtiar menjelaskan, pada saat melakukan persiapan untuk aksi mahasiswa dengan tuntutan mengembalikan konstitusi mahasiswa dan tuntutan agar Wakil Rektor (Warek) 3 turun dari jabatannya, tiba-tiaba ada dua preman yang tidak dikenalnya  itu datang sejenak bertanya kemudian langsung memukulnya.
“Mereka berjumlah 2 orang, salah satu di antaranya memanggil saya. Tiba-tiba dia langsung memukul saya dan lari bersama teman yang satunya  ketika dikejar oleh mahasiswa dan mereka sempat melakukan perlawanan dengan mengambil balok untuk melindungi diri dari kejaran massa,” terang Ling, panggilan akrab Sumarlin Bakhtiar.
Dirinya menambahkan, kalau selama ini dirinya tidak pernah bermasalah dengan siapapun. Dan kejadian tersebut telah dilaporkan ke pihak yang berwajib. “Saya merasa tidak mempunyai musuh sama sekali. kejadian ini sudah saya laporkan ke Polsek Tikala dan sudah dilakukan visum,” jelas Sumarlin. (Enda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *