Bahkan, walau tak harus memiliki pakaian baru, warga rela mengenakan pakaian bekas yang diimpor atau sering disebut pakaian ‘cakar bongkar’ (Cabo).
Buktinya, jelang perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, lapak penjualan cabo di Pasar Serasi Kotamobagu sudah sepekan terakhir ‘diserbu’ pembeli. “Sudah seminggu belakangan ini pembeli ramai. Hampir semua jenis pakaian laku, khususnya pakaian anak-anak dan orang dewasa,” kata Tina, seorang pedagang pakaian bekas, Minggu (12/07) lalu.
Ia mengakui, ramainya pembeli pakaian cabo jelang lebaran tahun ini dipicu sulitnya perekonomian warga. “Selain itu, harga pakaian bekas yang dijual di sini sangat murah dan terjangkau. Mutunya juga cukup bagus, tak kalah dengan yang baru,” ungkap Tina.
Disinggung tentang penghasilan, Tina mengatakan, ramianya pembeli membuat omset penjualan mengalami peningkatan yang cukup tinggi. “Kalau hari-hari biasa penghasilan perharinya hanya 100 ribu hingga Rp200 ribu. Namun, saat ini penghasilan mencapai satu higga dua juta rupiah per harinya,” pungkas Tina. (*/zbm/Ilman)