Example floating
Example floating
HUKRIMKotamobagu

Kapolres Tatap Wajah Dengan Warga, Demi Menjaga Keamanan Pilsang di 24 Desa

×

Kapolres Tatap Wajah Dengan Warga, Demi Menjaga Keamanan Pilsang di 24 Desa

Sebarkan artikel ini

Kotamobagu, detiKawanua.com – Bukan sedikit, ratusan personil di bawah kendali Polres Kotamobagu, bersama TNI, turun ke 24 Desa untuk melakukan Pengamanan Pemilihan Sangadi (Pilsang) serentak, di dua kecamatan yang masuk Wilayah Polres tersebut, yakni Kecamatan Lolayan dan Kecamatan Passi, Bolmong. Kamis (3/2/2022).

Menariknya lagi, Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK, rupanya tak diam saja walau ada anggotanya di lapangan, ia pun turun bersama melakukan hal serupa yang ia perintah pada pasukannya. Sehingga, dari pantauan oleh media ini, Pilsang yang berlangsung aman.

Kapolres juga, saat itu didampingi oleh Kasat Reskrim, AKP Angga Maulana SIK SH MH, dan Kasat Lantas IPTU Shirley Mengelep SH MH. Selain berlangsung aman, pihaknya juga memantau kesiapan Protokol Kesehatan.

“Setiap Warga Masyarakat calon pemilih yang datang ke TPS, semuanya menggunakan masker. Tempat cuci tangan juga disiapkan panitia pemilihan di masing masing Desa. Insyaallah pelaksanaan Pilsang ini, pesta demokrasi ini, bisa berlangsung aman lancar dengan tetap menerapkan prokes,” aku Irham Halid.

Dirinya juga menyebutkan personil Polri dan TNI yang turut melakukan hal tersebut. “Polres Kotamobagu menyiagakan kurang lebih 400, atau lengkapnya 386 personil yang dilibatkan langsung untuk pengamanan Pilsang serentak ini. Kemudian kita meminta back up pengamanan dari personil Sat Brimob Polda Sulut, Bataliyon Inuai, Kodim 1303/BM. Juga patroli Tim Presisi Polres Kotamobagu, serta Tim Resmob yang dipersiapkan untuk mobile di Desa-Desa yang melaksanakan Pilsang,” ungkapnya.

Mantan Kapolres Boltim ini juga, acap kali memberikan imbauan pada warga terkait kemanan, saat turun dan langsung bertatap wajah dengan warga.

“Mari jaga pelaksanaan Pilsang agar tetap berlangsung dengan aman dan tertib. Kita hidup bertetangga, bersosial di Masyarakat. Jangan sampai hubungan baik yang selama ini terbangun, toleransi antara warga Masyarakat yang sudah berjalan dengan baik jadi rusak karena beda pilihan. Sekali lagi perbedaan adalah hal yang biasa,” pungkasnya. (Ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *