(foto:ist)
Boltim, detiKawanua.com – Program ‘Marijo Ba Kobong’ yang merupakan inovasi disektor pertanian perkebunan yang dicanangkan Gubernur Olly Dondokambey yang sudah dilaksanakan di 5 daerah kabupaten kota di Provinsi Sulut, pada Senin (10/08/2020) pagi tadi bersama para petani di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tepatnya di Desa Bongkudai Baru Kecamatan Mooat kegiatan Marijo Ba Kobong dengan penanaman Bawang Merah dan panen Kacang Merah dibuka Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Adapun kehadiran wagub saat itu mendorong memotivasi masyarakat dan petani untuk mengoptimalkan dalam bertani.
“Sengaja saya datang ke sini (Boltim) untuk mengendorse, mendorong masyarakat bahwa gerakan Marijo Ba Kobong bukan hanya sebatas slogan saja, tapi ini betul-betul harus disadari dan implementasikan. Bantuan ini juga akan terus berkelanjutan,” terang Kandouw dengan menambahkan bahwa sektor pertanian dimasa pandemi Covid19 sekarang ini dinilai merupakan sektor yang lagi menjadi perhatian dalam memperkuat perekonomian, disaat banyak aspek perekonomian masyarakat yang terjun bebas termasuk di pariwisata.
“Pengurangan transaksi akibat pandemi sebesar 80 persen. Sementara sektor pertanian puji Tuhan ini rasa-rasanya tak terpengaruh apa-apa. Pertanian dengan culture alam diberkati Tuhan, merupakan daya tahan di tengah kesesakan tinggi pandemi orang mampu hidup di tengah tekanan. Atas dasar itu tak heran petani Sulut nilai tukarnya naik,” ungkap wagub.
Lebih jauh diutarakannya, sebagai kepedulian Gubernur Olly terhadap petani di Sulut telah dialokasikan anggaran ratusan miliar. Makanya, petani harus bersyukur karena ini pekerjaan mulia.
“Sehingga pak gubernur canangkan gerakan ini. Dan tak hanya itu saja bahkan para petani sekarang diberikan jaminan perlindungan bagi petani yang mengalami gagal panen. Jadi luar biasa upaya pak gubernur melindungi petani, belum lagi bantuan-bantuan yang diberikan, akumulasi dana DAK ada ratusan miliar untuk petani. Tak main-main sekitar 300-an miliar telah dialokasikan dalam pertanian,” ujar wagub yang menyebutkan dalam pemberian bantuan tersebut semua sama rata tidak memilih-milih daerah tertentu.
“APBD di Sulut 14-nya (kabupaten/kota) APBD fiskalnya di bawah, cuma Manado masuk kategori rendah. Jadi, perlu bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Pak gubernur tidak pilih-pilih. Petani biar diujung mana tetap dibantu,” tambahnya.
“Disaat sekarang ini masyarakat lebih membutuhkan bantuan. Selama ini pemprov tak pernah pilih-pilih atau membeda-bedakan, semua sama karena rakyat Sulut. Untuk itu saya harapkan manfaatkan bantuan ini sebaik-baikny,” ingatnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Novly Wowiling dalam laporannya mengatakan ‘Marijo Ba Kobong’ merupakan gerakan yang telah dicanangkan Gubernur Olly Dondokambey di Bolaang Mongondow, bulan Juli lalu.
“Gemanya sudah kurang lebih empat kabupaten termasuk Boltim. Direncanakan seluruh kabupaten/kota gaungnya akan dilaksanakan. Oleh karena kami menyadari potensi pertanian di Sulut luar biasa,” tuturnya.
Wowiling membeberkan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), triwulan I kontribusi PDRB sub sektor pertanian termasuk perkebunan 23 persen.
“Bahkan, data NTP sudah di atas angka 102 persen. Ini artinya daya beli petani sudah membaik di era kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw,” ungkapnya.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan MoU antara Pemprov Sulut dengan Jasindo, terkait dengan asuransi bagi petani. Diketahui, untuk petani sawah seluas 3000 ha, peternak sapi 1000 ekor.
(mld70)