Example floating
Example floating
HEADLINENUSA UTARAPOLITIK/PEMERINTAHANSANGIHE

Tampil Serba Kuning OD-SK Berbaur Bersama Warga Junjung Tinggi Kearifan Lokal

×

Tampil Serba Kuning OD-SK Berbaur Bersama Warga Junjung Tinggi Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini

Sangihe, detiKawanua.com – Menghadiri kegiatan upacara adat Tulude di dua kabupaten kepulauan yakni Sangihe dan Sitaro pada Jumat belum lama ini, terlihat suasana baru menghiasi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) pun tak sungkan-sungkan berbaur dengan masyarakat dan menggungakan busana atribut adat serba kuning. Tentunya hal ini menarik perhatian publik, dimana dua pemimpin (OD-SK) itu identik dengan warna merah namun ternyata disisi lainnya sangat menjunjung tinggi dan menghormati kearifan lokal daerah.

 

Terlihat pula pada kesempatan itu, OD-SK terlihat sangat bahagia dengan suasana kekeluargaan yang tidak hanya seremonial saja namun merayakan kegiatan adat itu dengan berbagai cara yang menjadi kebiasaan masyarakat didaerah itu, seperti hanya makan bersama yang tempat makannya terbuat dari tempurung.

Gubernur Olly dan Wagub Kandouw saat itu didampingi kedua istri tercinta masing-masing yakni, Ibu Rita Dondokambey-Tamuntuan dan Ibu Devi Kandouw-Tanos. Tidak hanya itu, hadir pula Sekdaprov Sulut, Edwin Silangen, Bupati Sangihe Jabes Gaghana dan Wabup Helmud Hontong, yang bertempat di Pandopo Rudis Bupati di Tahuna.

Pun pada Tulude yang diselenngarakan di Kabupaten Sitaro dan dipusatkan di Lapangan Akesambeka Ulu Siau, pada keesokan harinya (Sabtu) yang dihadiri Wagub Kandouw juga tetap mengenakan pakaian adat berwarna kuning dan didampingi Bupati Sitaro Eva Sasingen serta Wabup John Palandung dengan mengikuti semua rangkaian upacara tersebut ada penuh khidmat.

Hal ini pun ditanggapi Wagub Steven Kandouw bahwa hal itu (serba kuning) tidak menjadi suatu kendala ataupun masalah sebab itu merupakan suatu kearifan lokal yang harus tetap dijaga dan terus dilestarikan.

“Pak Gubernur dan saya serta jajaran Pemprov Sulut sangat menghormati apa yang menjadi suatu kearifan lokal. Dan itu harus kita jaga dan terus lestarikan bersama,” ungkap Kandouw yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Sulut itu. (mild70)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *