Ilustrasi.
Kotamobagu, detiKawanua.com – Cuaca ekstrem yang belakangan melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Sulawesi Utara, yang diketahui merupakan dampak dari El-Nino, rupanya juga membayangi warga masyarakat Kota Kotamobagu (KK).
Seperti diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kotamobagu, Ir Imran Amon, Sabtu (08/08), pihaknya telah menerima peringatan dini yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tentang dampak El-Nino tersebut.
“Iya benar, kita sudah menerima peringatan itu,” ujar Amon saat dihubungi melalui telepon genggam.
Lebih lanjut dikatakan Amon, kecepatan angin di Kotamobagu yang berada pada kisaran 22 km/jam, akibat El-Nino, sebagaimana informasi dari BMKG, jika dibandingkan dengan daerah lain, masih tergolong normal.
“Informasi yang kita terima dari BMKG, dampak dari El-Nino ini, kecepatan angin di daerah sekitar seperti Manado, Minut, Minsel dan Tomohon, itu menjadi cukup ekstrem, yakni mencapai 65 km/jam. Sementara di Kotamobagu sendiri masih tergolong normal, dimana kecepatan angin masih berkisar 22 km/jam,” terangnya.
Namun demikian, dirinya menghimbau warga yang bermukim di Kotamobagu untuk tetap waspada. Sebab, kondisi cuaca, terutama kecepatan angin, sangat sulit diprediksi.
“Namanya juga prakiraan. Tentu harus tetap waspada. Sebab, sewaktu-waktu kecepatan angin bisa saja berubah secara ekstrem. Jadi, himbauan saya, warga harus tetap berhati-hati, terutama di lokasi-lokasi seperti kompleks SMA Negeri 1, Lapangan Kotamobagu, dan ruas jalan kelurahan Molinow, yang banyak terdapat pohon tua,” himbau Amon menandaskan. (Ilman Ariyan)