Ilustrasi.
Kotamobagu, detiKawanua.com – Alat pendeteksi gempa bumi, atau biasa disebut Early Warning Sistem, milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, dikabarkan mengalami kerusakan.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotamobagu, Ir Imran Amon, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Togap Simanjuntak, Rabu (12/08) siang, di hadapan sejumlah pewarta, usai menghadiri pembahasan LPJ Walikota, bersama Komisi II DPRD Kotamobagu.
Menurut Simanjuntak, salah satu penyebab rusaknya alat yang penting sebagai peringatan dini ini, yakni sering terjadinya pemadaman listrik beberapa waktu lalu.
“Alat tersebut harusnya stand by selama 1 x 24 jam. Namun, intensitas pemadaman listrik yang terjadi beberapa waktu lalu, mempengaruhi sistem kerja alat ini,” terang Simanjuntak.
Untuk memperbaiki alat tersebut, pihak BPBD saat ini pun telah mengajukan proposal ke pemerintah pusat, melalui Dirjen Pemerintahan Umum (PUM), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
“Proposalnya sudah diantar langsung oleh Pak Kaban (Kepala Badan, red). Ya, kita berharap usulan itu bisa diakomodir dalam APBN 2016, agar nantinya akan kita bangun gudang peralatan BPBD. Sebab, saat ini peralatan yang ada masih tergabung dalam instalasi sentral, sementara alat tersebut idealnya memiliki instalasi yang terpisah dari instalasi lainnya,” terangnya. (Ilman Ariyan)