Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara, Toni Lasut (okm)
Kotamobagu,
detiKawanua.com
– Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara, Toni Lasut, telah resmi
ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bolaang
Mongondow, terkait kasus tabrakan maut yang terjadi di Desa
Buyat, Kabupaten Bolmong Timur, dan menewaskan seorang warga, Jemi Kandouw, yang terjadi pada 16 Agustus
2015, tahun lalu.
detiKawanua.com
– Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara, Toni Lasut, telah resmi
ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bolaang
Mongondow, terkait kasus tabrakan maut yang terjadi di Desa
Buyat, Kabupaten Bolmong Timur, dan menewaskan seorang warga, Jemi Kandouw, yang terjadi pada 16 Agustus
2015, tahun lalu.
Dimintai
keterangan atas peristiwa yang menimpa dirinya, usai menjalani proses
pemeriksaan lanjutan di Kantor Satlantas Polres Bolmong, Kamis (21/01), petang
tadi, Toni Lasut, di hadapan sejumlah wartawan, pun menjelaskan kronologi
terjadinya peristiwa tabrakan berujung maut tersebut.
keterangan atas peristiwa yang menimpa dirinya, usai menjalani proses
pemeriksaan lanjutan di Kantor Satlantas Polres Bolmong, Kamis (21/01), petang
tadi, Toni Lasut, di hadapan sejumlah wartawan, pun menjelaskan kronologi
terjadinya peristiwa tabrakan berujung maut tersebut.
“Saya awalnya bermaksud
untuk menolong orang,” ujar Lasut mengawali kisahnya.
untuk menolong orang,” ujar Lasut mengawali kisahnya.
Diceritakan,
saat itu, dirinya hendak menjemput tim sepakbola binaannya yang dijadwalkan
menjalani pertandingan persahabatan dengan Persma Manado, yang memang diundang
khusus dirinya untuk bermain dengan tim binaannya di Ratatotok, Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Baca juga berita terkait sebelumnya : https://www.detikawanua.com/2016/01/wakil-ketua-dprd-mitra-ditetapkan.html
saat itu, dirinya hendak menjemput tim sepakbola binaannya yang dijadwalkan
menjalani pertandingan persahabatan dengan Persma Manado, yang memang diundang
khusus dirinya untuk bermain dengan tim binaannya di Ratatotok, Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Baca juga berita terkait sebelumnya : https://www.detikawanua.com/2016/01/wakil-ketua-dprd-mitra-ditetapkan.html
“Waktu itu,
setibanya saya di lapangan sesuai janji jam 3 sore, Persma Manado sudah ada dan
penonton sudah ramai. Sementara tim binaan saya belum datang. Terpaksa, saya
pun meminjam mobil hardtop untuk menjemput tim binaan saya,” kisahnya.
setibanya saya di lapangan sesuai janji jam 3 sore, Persma Manado sudah ada dan
penonton sudah ramai. Sementara tim binaan saya belum datang. Terpaksa, saya
pun meminjam mobil hardtop untuk menjemput tim binaan saya,” kisahnya.
Dalam perjalanan
menjemput tim binaan tersebut, Toni Lasut yang kebetulan membawa anaknya yang
masih kecil, kemudian bermaksud mengantarkan anaknya kepada istrinya di rumah. Menurut
Toni Lasut, dalam perjalanan mengantar anaknya inilah, petaka menimpa dirinya
bermula.
menjemput tim binaan tersebut, Toni Lasut yang kebetulan membawa anaknya yang
masih kecil, kemudian bermaksud mengantarkan anaknya kepada istrinya di rumah. Menurut
Toni Lasut, dalam perjalanan mengantar anaknya inilah, petaka menimpa dirinya
bermula.
“Saat akan
mengantar dulu anak saya ke rumah sebelum menjemput tim binaan, saya melihat
orang ramai berkumpul di sebuah jalan, di depan rumah Andre Lasut. Ketika saya
baru mau mencari tahu apa yang terjadi, tiba-tiba Andre Lasut melompat dan
meminta saya mengejar sebuah sepeda motor yang menabrak istri Andre Lasut,”
lanjutnya.
mengantar dulu anak saya ke rumah sebelum menjemput tim binaan, saya melihat
orang ramai berkumpul di sebuah jalan, di depan rumah Andre Lasut. Ketika saya
baru mau mencari tahu apa yang terjadi, tiba-tiba Andre Lasut melompat dan
meminta saya mengejar sebuah sepeda motor yang menabrak istri Andre Lasut,”
lanjutnya.
Dalam kondisi
tersebut, Toni Lasut mengaku tak dapat menolak permintaan Andre Lasut, dan
dirinya lantas mengejar pelaku tabrak lari terhadap istri Andre Lasut. “Namanya
orang minta tolong, ya serba salah juga kalau tidak ditolong. Apalagi yang
meminta tolong juga saudara saya. Jadi, saya kemudian mengejar pelaku tabrak
lari terhadap istri Andre,” akunya.
tersebut, Toni Lasut mengaku tak dapat menolak permintaan Andre Lasut, dan
dirinya lantas mengejar pelaku tabrak lari terhadap istri Andre Lasut. “Namanya
orang minta tolong, ya serba salah juga kalau tidak ditolong. Apalagi yang
meminta tolong juga saudara saya. Jadi, saya kemudian mengejar pelaku tabrak
lari terhadap istri Andre,” akunya.
Pengejaran
terhadap pelaku tabrak lari kemudian dilakukan Toni Lasut hingga ke desa Buyat,
Kabupaten Bolmong Timur. Dirinya terus melakukan pengejaran, hingga tanpa
disadari, peristiwa naas telah menunggu di depan matanya.
terhadap pelaku tabrak lari kemudian dilakukan Toni Lasut hingga ke desa Buyat,
Kabupaten Bolmong Timur. Dirinya terus melakukan pengejaran, hingga tanpa
disadari, peristiwa naas telah menunggu di depan matanya.
“Setibanya di
Polsek Ratatotok, kami tidak melihat motor tersebut. Kami terus mengejar.
Sampai di Buyat, kebetulan jembatannya tinggi, kami melihat motor tersebut. Namun
sebelum jalan lagi, seorang ibu bernama Ci Eng, menghampiri saya dan
mengatakan, yang menabrak itu menggunakan helm putih, motor biru, memakai
ransel dan tangannya sudah terluka,” jelasnya.
Polsek Ratatotok, kami tidak melihat motor tersebut. Kami terus mengejar.
Sampai di Buyat, kebetulan jembatannya tinggi, kami melihat motor tersebut. Namun
sebelum jalan lagi, seorang ibu bernama Ci Eng, menghampiri saya dan
mengatakan, yang menabrak itu menggunakan helm putih, motor biru, memakai
ransel dan tangannya sudah terluka,” jelasnya.
Tak berhenti
disitu, Toni Lasut kembali melakukan pengejaran, hingga akhirnya terjadilah
peristiwa yang kelak mengantarkan dirinya menyandang status tersangka atas
kasus tabrakan maut. “Kami kembali mengejar. Pas tiba di pertigaan, begitu
kendaraan kami melewati motor pelaku, saya hanya mendengar Andre berteriak
berhenti, berhenti. Dan tiba-tiba terdengar bunyi benturan, prak,” dirinya
terus mengisahkan.
disitu, Toni Lasut kembali melakukan pengejaran, hingga akhirnya terjadilah
peristiwa yang kelak mengantarkan dirinya menyandang status tersangka atas
kasus tabrakan maut. “Kami kembali mengejar. Pas tiba di pertigaan, begitu
kendaraan kami melewati motor pelaku, saya hanya mendengar Andre berteriak
berhenti, berhenti. Dan tiba-tiba terdengar bunyi benturan, prak,” dirinya
terus mengisahkan.
Meski
demikian, Toni Lasut mengaku sempat berupaya melakukan pertolongan terhadap
penabrak istri Andre yang akhirnya juga menjadi korban tabrakan maut oleh
dirinya.
demikian, Toni Lasut mengaku sempat berupaya melakukan pertolongan terhadap
penabrak istri Andre yang akhirnya juga menjadi korban tabrakan maut oleh
dirinya.
“Saat itu, motor bersama orang itu sudah berada dalam selokan. Tapi
Andre yang masih emosi terlihat marah-marah begitu kami turun dari mobil. Kemudian
saya bilang tolong diangkat, urusan polisi, biar saya yang tanggung jawab. Nah,
sebelum ke rumah sakit kami singgah dulu di Polsek melaporkan peristiwa, dan
selanjutnya bersama Kanit Serse, kami sama-sama ke rumah sakit,” tandasnya. (Ilman
Ariyan)
Andre yang masih emosi terlihat marah-marah begitu kami turun dari mobil. Kemudian
saya bilang tolong diangkat, urusan polisi, biar saya yang tanggung jawab. Nah,
sebelum ke rumah sakit kami singgah dulu di Polsek melaporkan peristiwa, dan
selanjutnya bersama Kanit Serse, kami sama-sama ke rumah sakit,” tandasnya. (Ilman
Ariyan)











