‘Susul’ Playboy dan FHM, Majalah Penthouse Segera Beralih ke Edisi Digital

Majalah Penthouse. /Ist

detiKawanua.com – Dikutip dari CNN Indonesia, Majalah Penthouse akhirnya menyusul jejak Playboy dan FHM.

Perusahaan penerbit majalah ini, FriendFinder Networks menyebutkan Penthouse hanya akan muncul dalam edisi digital, agar tetap mampu bersaing di era kekinian.

Majalah yang sudah beredar sejak 1969 ini, mengambil langkah radikal demi menjaga agar Penthouse tetap kompetitif di masa yang akan datang. Mengenai edisi digital majalah ini, “Penthouse akan menata kembali konsumsi konten yang disukai konsumen saat ini, dengan menggabungkan dan mengkonversi hal-hal yang dikenal dan disukai pembaca dan mengikuti selera mereka terkait pengalaman membaca majalah secara digital,” terang FriendFinder Networks.

Penthouse sendiri awalnya didirikan oleh Bob Guccione yang pada awalnya berisikan konten artikel gaya hidup urban dan foto-foto pornografik yang ‘softcore’. Namun pada 1990-an, foto-foto tersebut lebih vulgar lagi. Belakangan Penthouse kembali ke foto-foto yang tidak ‘hardcore’ lagi pada 2005.

Tahun 2002 lalu, penghasilan kotor Penthouse ditaksir mencapai 3,5 hinga 5 miliar dolar AS dalam 30 tahun perjalanan majalah ini. Namun pada akhirnya, memasuki era digital, edi cetak majalah ini tidak bisa bertahan lebih lebih jauh. Sebelumnya, perusahaan FriendFinder Networks yang memiliki Penthouse sudah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada tahun 2013.

Penthouse tidak bisa tidak mengikuti jejak Playboy yang mulai Maret 2016 ini juga melakukan revolusi besar-besaran. Playboy menghentikan foto-foto telanjang sepenuhnya demi upaya meremajakan majalah ini. FHM juga sudah tidak mengeluarkan edisi cetak.

Kasus tutupnya edisi cetak majalah-majalah terkemuka, tidak hanya berlaku untuk majalah pria dewasa, tetapi majalah secara keseluruhan, seiring dengan mudahnya para pembaca mengakses internet.

(*/vkg)