SULUT – Anggota DPRD Sulut, Raski Mokodompit turut prihatin terkait Insiden warga bernama Jheki yang menjadi korban kekerasan brutal di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tombatu di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang dilakukan oleh oknum berinisial RK.
Aksi penganiayaan oleh oknum diduga mafia solar ini menjadi viral di media sosial.
Pada media ini, Raski Mokodompit mengapresiasi langkah Kapolda bersama Pemerintah Provinsi Sulut yang dipimpin Gubernur Yulius Selvanus dalam memberantas mafia solar, dibuktikan dengan beberapa hari terakhir ini diramaikan dengan penangkapan penimbun maupun mafia BBM jenis Solar bersubsidi.
Terkait insiden yang terjadi di salah satu SPBU Mitra, raski berharap pihak kepolisian dapat transparan dan terbuka kepada masyarakat supaya hal-hal serupa tidak terjadi lagi.
“Penganiayaan ini harus disikapi secara serius. Tentu korban juga ingin merasakan keadilan sehingga meminta keterbukaan dan transparansi terkait kasus ini,” tegasnya, Senin (06/10) di Gedung DPRD Sulut.
Raski juga mengapresiasi Polres Mitra yang cepat tanggap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga pelakunya sudah ditangani langsung oleh Polres. “Saya yakin Pak Kapolda Irjen Pol Roycke Harry Langi sangat memberi fokus dan konsen terhadap kasus-kasus seperti ini, apalagi sudah terjadi penganiayaan. Ini juga menjadi perhatian kami di DPRD Sulut yang dimana kemarin telah menerima aspirasi terkait Kelangkaan BBM,” imbuhnya.
Lanjut Legislator Dapil Bolmongraya ini, Tab Minyak di SPBU ini harus menjadi fokus kita semua termasuk Pertamina dan Kepolisian. Menurutnya, Pertamina harus mengambil langkah tegas, jangan hanya berharap ke Polda dan Pemerintah Provinsi.
“Kalau ada SPBU yang coba main-main sampai terjadi kelangkaan BBM, Pertamina harus mengambil sikap tegas sesuai dengan perundang- undangan berlaku. Kalau SPBU itu harus ditutup, silahkan ambil langkah tegas itu,” tandas Politisi Partai Golkar.
Raski Mokodompit Minta Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal
