MINUT – Wakil Komisi III DPRD Sulut, Nick Adicipta Lomban melaksanakan Reses II Tahun 2025, bertempat di Desa Paniki Baru, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (04/09/2025).
Kegiatan Reses Legislator Dapil Minut-Bitung ini dihadiri Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, warga, dan Kepala Desa Paniki Baru, Lenda Mokalu.
Ferdinand Bawengan selaku tokoh masyarakat Desa Paniki Baru menyampaikan masalah batas wilayah Paniki Baru dengan Manado serta kondisi drainase dan alur sungai yang belum tertangani. Ia juga menyampaikan soal kompleks jalan perumahan yang hingga kini belum sepenuhnya diserahkan ke pemerintah.
“Mengenai drainase, pernah kami sampaikan ke salah satu anggota DPRD Dapil Minut-Bitung tetapi sampai saat ini belum terlaksana karena titik temu antara Manado dan minut belum ada. Sehingga saat diadakan pengukuran harus kembali membicarakan dengan pemerintah kota Manado,” ungkap Bawengan.Bawengan pun memohon kepada Legislator Partai Nasdem ini untuk memfasilitasi pertemuan antara kedua daerah ini dalam hearing yang melibatkan pemerintah setempat.
“Mohon kiranya bapak Nick Lomban menjembatani untuk menyampaikan ke DPRD kota Manado untuk melakukan hearing dengan kecamatan Paniki Bawah, begitupun dengan DPRD Minut,” pintanya.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Chrisma Musung, menyampaikan aspirasi mengenai pemeliharaan lampu jalan dan kebutuhan wadah karang taruna untuk menampung kreativitas generasi muda. Adapun salah satu warga, Olvi Polii mengusulkan adanya bantuan untuk kelompok UMKM, khususnya akses modal dan sarana pengembangan usaha.
Menjawab aspirasi tersebut, Nick Lomban menegaskan apa yang disampaikan masyarakat telah di dengar dan akan di perjuangkan sesuai tugas pokok dan wewenangnya sebagai anggota DPRD Sulut.
Ia menyebutkan, untuk masalah drainase dan sungai, kewenangan berada di Balai Sungai dan Dinas Perkim. Terkait batas wilayah, ia berjanji mengajak anggota DPRD Sulut dapil Minut–Bitung, serta berkoordinasi dengan DPRD Manado dan Minut agar persoalan ini mendapat titik terang.
“DPRD Sulut sementara membahas pansus RTRW. Kapada teman2 dapil Minut-Bitung nantinya kami akan diskusikan sembari berharap, baik DPRD Manado dan Minut dapat campur tangan bisa mendorong masalah ini,” kata Nick.
“Kami juga akan mencoba menjembatani untuk menggelar RDP lintas komisi. Pemerintah tidak bisa membuat kegiatan membangun akses jalan kalau belum diserahkan kepada pemerintah karena bukan kewenangan atau aset pemerintah. Untuk penerangan lampu jalan, tahun 2025 memang hanya dianggarkan sekitar 1.000 km untuk seluruh Sulut, tapi saya akan mendorong agar alokasi anggarannya ditambah,” imbuhnya.
Nick juga menekankan pentingnya dukungan untuk kepemudaan dan kebudayaan. “Karang taruna adalah wadah penting bagi pemuda. Terkait kolintang, Pemprov Sulut telah menyiapkan 100 unit, dan saya pastikan Desa Paniki Baru mendapat bagian. Jika belum, saya sendiri akan mengawal sampai ada realisasi,” tegasnya.
Untuk aspirasi UMKM, Nick mendorong agar kelompok usaha segera menyiapkan proposal. “Nanti saya bantu kawal masuk ke dinas terkait agar bisa mendapatkan bantuan,” tambahnya.
Tak hanya menjanjikan perjuangan melalui lembaga DPRD, Nick juga memberikan bukti nyata kepeduliannya. Ia menyatakan siap membantu pembangunan kantor Desa Paniki Baru secara pribadi.
“Paling lambat bulan ini saya akan serahkan bantuan untuk kantor desa. Semoga bisa memperkuat pelayanan bagi masyarakat,” Kata Nick yang disambut tepuk tangan warga.
Menutup kegiatan reses, Kepala Desa Paniki Baru, Lenda Mokalu memberikan apresiasi kepada Nick Lomban yang telah mendengar aspirasi warga untuk diperjuangkan.
“Terima kasih. Aspirasi dari bapa/ibu sudah di dengar oleh bapak dewan dan akan diteruskan ke pihak terkait. kami berdoa aspirasi ini semoga berbuah manis dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dengan kehadiran bapak Nick Adicipta Lomban semoga membawa Desa Paniki Baru lebih maju lagi dalam mendapatkan kesejahteraan,” kata Lenda.
Gelar Reses di Desa Paniki Baru, Nick Lomban Janji Perjuangkan Aspirasi Warga
