SULUT – Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2025-2029 melanjutkan Pembahasan bersama dengan perangkat daerah pengusul Ranperda RPJMD, Jumat (01/08/2025) bertempat di ruang Paripurna DPRD Sulut.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Pansus Muliadi Paputungan diberikan kesempatan untuk menanggapi pemaparan Kadis Kesehatan Provinsi Sulut, Rima F. Lolong. Muliadi menyampaikan adanya problem pelayanan kesehatan hampir di 15 Kabupaten/Kota, khususnya pasien rujukan dari daerah Bolmongraya.
Muliadi menyayangkan adanya pelayanan yang tidak baik terhadap masyarakat warga Bolmongraya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou.
“Sudah beberapa kali kejadian yang dialami oleh pasien masyarakat kami dari warga Bolmongraya yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan,” kata Muliadi.
Ia juga menyampaikan, usulan prioritas rumah sakit yang akan dibiayai oleh APBN itu tidak besar, dan pembangunannya berada di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Sementara fasilitas rumah sakit yang dimiliki Provinsi Sulut masih kurang jika dibandingkan dengan fasilitas yang berada di RSUP Prof Kandou.
Sementara pelayanan rujukan dari Bolmongraya ke RSUP Prof Kandou, lanjut Muliadi, masih terbatas dan harus menunggu satu/dua hari untuk dilayani.
“Berarti dalam tanda kutip mo tunggu masyarakat Bolmongraya mo mati dang baru RSUP Prof Kandou mo layani,” tegasnya.
Dirinya pun meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulut agar dapat berkoordinasi dengan RSUD ODSK untuk peningkatan fasilitas kesehatan sehingga pelayanannya bisa sejalan dan maksimal.
“Agar masyarakat dari Bolmongraya yang mendapat rujukan berobat ke Manado, bisa dibagi tidak hanya ke RSUP Kandou,” pungkasnya.
Pembahasan Pansus RPJMD, Muliadi Paputungan Kritisi Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan di RSUP Prof Kandou
