Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus.
Sulut, detiKawanua.com – Komitmen Gubernur Mayjen Yulius Selvanus untuk majukan Sulawesi Utara di berbagai sektor terus dilakukan tanpa henti. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Denny Mangala, menegaskan bahwa Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, bekerja keras setiap hari demi mendorong kemajuan Sulawesi Utara bahkan hal ini dilakukan sampai larut malam.
“Bapak Gubernur setiap hari bekerja sampai larut malam memikirkan kemajuan Sulawesi Utara,” terang Mangala.
Kritikan bahwa Bapak Gubernur hanya melakukan pencitraan dan acara seremoni itu tidak beralasan dan tidak berdasar serta tidak mengetahui secara pasti apa yang dilakukan Bapak Gubernur. Adapun Langkah taktis dan strategis yang sudah dilakukan Bapak Gubernur sejak dilantik antara lain :
1. Meloby Pemerintah Pusat melalui beberapa Kementerian untuk memastikan program prioritas Provinsi Sulawesi Utara mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, sekaligus memastikan agar makin banyak program pusat yang dialokasikan di Sulawesi Utara. Penting hal ini dilakukan karena jika hanya mengandalkan APBD Sulawesi Utara yang sangat minim, progres pembangunan tidak akan terlihat. Apa yang diperjuangkan Bapak Gubernur sudah memperoleh respons dari berbagai kementerian, dimana sampai saat ini sudah cukup banyak Menteri yang berkunjung di Sulawesi Utara untuk memastikan program yang tepat untuk Sulut terkait dgn Usulan Bapak Gubernur. Sebagai Contoh Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengalokasikan anggaran untuk Pelabuhan Bitung, Tambak Udang dan beberapa program lainnya. Demikian halnya Kementerian Perumahan mengalokasikan 3000 Unit Rumah di Sulut, Kementerian Pertahanan untuk SMA Taruna Nusantara di Langowan, Kementerian Pertanian untuk bantuan Alsintan yang tahap pertama bahkan sudah di salurkan di beberapa wilayah. Belum lagi Menteri Bappenas yang merespons positif terkait dengan Usulan Bapal Gubernur untuk program strategis yang memerlukan dukungan Pusat dan masih banyak lagi yang akan mengalir di Sulut dan ini tentu semua demi untuk masyarakat Sulut.
2. Dalam rangka memacu pengembangan sektor Pariwisata, antara lain dengan melakukan kerjasama pembukaan penerbangan baru baik penerbangan domestik dan penerbangan Internasional. Untuk penerbangan domestik, setelah dibuka penerbangan langsung Manado-Toraja, saat ini sedang di jajaki rute penerbangan baru Manado-Kalimantan Utara, Manado-Maluku, Manado-Papua, Manado-Palu dan daerah lainnya. Sementara untuk penerbangan Internasional, telah dilakukan pembicaraan serius dengan Maskapai Penerbangan untuk pembukaan jalur direct flight Manado-Hongkong, Manado-Korea Selatan, Manado-Taiwan dan Manado-Jepang. Disamping itu, pembenahan objek objek wisata akan dilakukan secara sinergis antara Privinsi dan Kabupaten Kota dengan dukungan pusat.
3. Untuk memujudkan ketahanan Pangan, Bapak Gubernur telah mendorong perluasan areal sawah untuk tanaman padi, yang tercermin dari penambahan luasan areal sawah di hampir semua kabupaten Kota pada RT RW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) masing masing daerah yang diikuti dengan pemberian bantuan Alsintan, pupuk, bibit, dan pompa air. Disamping itu, ASN juga didorong untuk menjadi contoh dalam menciptakan ketahanan pangan melalui penanaman tanaman krbutuhan pokok sehari hari seperti cabe, tomat dan bawang merah.
4. Di bidang Pendidikan Bapak Gubernur Yulius Selvanus terus berupaya untuk mewujudkan kualitas pendidikan di Sulawesi Utara melalui berbagai program yang menyentuh dunia pendidikan di Sulawesi Utara khususnya di wilayah terpencil, terluar dan terbelakang. Antara laib akan dibangun Universitas Negeri di Bolaang Mongondow untuk menopang IPM disana. Demikian halnya di Bidang Kesehatan terus di optimalkan pelayanan di Rumah rumah sakit pemerintah, couverage BPJS Kesehatan serta pelayanan kesehatan gratis yang dimulai dari Kabupaten Talaud.
5. Masalah krusial yang saat ini dipacu oleh Bapak Gubernur juga adalah Sektor Pertambangan dan Perikanan, dimana 2 (dua) sektor ini sangat potensial di Sulawesi Utara tapi belum disentuh dan dikelola dengan baik sehingga sampai saat ini tidak ada kontribusi bagi pendapatan asli daerah Sulawesi Utara. Untuk itu, kebijakan yang akan diambil oleh Bapak Gubernur adalah tidak mengijinkan lagi adanya IUP (Ijin Usaha Pertambangan) yang dikeluarkan, tapi mengembangkan wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang akan diikuti dengan Ijin Pertambangan Rakyat (IPR), sehingga Rakyat di sekitar wilayah pertambangan dan Rakyat yang bermata pencaharian sebagai penambang, dapat bekerja secara legal dan hasilnya dapat mensejahterakan masing-masing penambang, sementara itu untuk Daerah memiliki Income. Demikian halnya perikanan, dimana semua yang bergerak di Industri perikanan wajib memiliki Kantor di Sulut agar ada prosedur perpajakan yang memberi dampak bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sulawesi Utara.
6. Mengenai infrastruktur Daerah masih banyak jalan yang rusak harus dipahami bahwa menyelesaikan semua jalan yang rusak membutuhkan dana yang cukup besar tapi juga perlu sinergitas dengan Pusat dan Kabupaten/Kota, karena ada jalan jalan yang menjadi kewenangan pusat tapi ada yang menjadi kewenangan Kabupatena/Kota. Namun karena kebijakan efiaiensi Nasional, maka banyak alokasi anggaran infrastruktur yang dipending oleh Pemerintah Pusat. Walaupun demikian dengan keterbatasan yang ada Bapak Gubernur telah memginstruksikan untuk memperbaiki jalan jalan yg menjadi kewenangan Provinsi. Hanya saja saat ini masih dalan proses pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan, sehingga belum terlihat progresnya. Demikian halnya infrastruktur pendidikan dan kesehatan belum terligat secara fisik karena masih proses oengadaan barang dan jasa (Tender).
7. Ketersediaan Pangan juga menjadi perhatian Bapak Gubernur, dimana setiap hari Tim dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Bulog melaksanakan Gerakan Pangan Murah untuk membantu warga masyarakat yang kesulitan memperoleh akses Pangan, terutama juga di wilayah wilayah yang akan melaksanakan pengucapan syukur.
Berbagai program lainnya sampai saat ini masih sementara berproses sesuai mekanisme keuangan, karena dampak kebijakan efisiensi anggaran yang mengharuskan Semua Pemerintah Daerah menyesuaikan skema APBD nya. Termasuk visi dan misi Bapak Gubernur belum tergambar secara utuh pada APBD tahun 2025 ini, karena disusun dan ditetapkan tahun 2024, sehingga perlu penyesuaian penyesuaian pada APBD Perubahan tahun 2025.
“Karena itu, marilah dengan kedewasaan dan pemikiran jernih kita memberikan waktu bagi Bapak Gubernur untuk bekerja serta memberikan dukungan untuk kebijakan kebijakan Bapak Gubernur dalam membangun Sulawesi Utara. Kritikan dan koreksi bagi Bapak Gubernur tidak masalah, sepanjang itu didasarkan pada data dan fakta yang objektif dan bukan asumsi ataupun karena faktor politik. Demikian Jubir Mangala mengakhiri wawancara dengan media ini,” pungkasnya. **