SULUT – Pimpinan dan Anggota Komisi IV dan Lintas Komisi DPRD Sulut menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D Kandou dan Keluarga Gabriel Sineleyan, pasien yang meninggal karena tak mendapatkan tindakan operasi selama hampir dua bulan dengan alasan alat operasi rusak, Senin (16/06) bertempat diruang Serbaguna DPRD Sulut.
Dalam RDP tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut, Louis Carl Schramm mengatakan, dirinya mengikuti kronologi dan berita perkembangan pasien.
“Saya mendapat berita ini, saya menghubungi Humas RS Prof Kandou, saya mengingatkan bahwa alat itu posisinya bagaimana dan saya sudah ingatkan untuk segera mengambil tindakan,” kata Louis Schramm.
Menurutnya, terjadi miskomunikasi disini antara pihak rumah sakit dan pihak keluarga pasien, yang mana pihak rumah sakit tidak menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi baik itu keadaan pasien dan keadaan alat rumah sakit.
“Jadi disini kita butuh keterbukaan RSUP Kandouw supaya ada kesimpulan pada rapat hari ini,” ujar Louis.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulut ini juga menyayangkan ketidakhadiran Plt Direktur Utama (Dirut) RSUP Prof Kandou, drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes, yang tidak pernah menghadiri undangan dalam kegiatan RDP bersama Komisi IV DPRD Sulut.
“Sudah beberapa kali kita mengadakan pertemuan tapi Dirut tidak pernah hadir,” ungkapnya.
Louis menjelaskan, drg. Yuli Astuti Saripawan memiliki rangkap jabatan. Selain Plt Dirut RSUP Prof Kandou, ia juga pejabat eselon ll yang mempunyai posisi penting sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Kementerian Kesehatan.
“Kejadian ini sangat disayangkan. Mungkin hasil pertemuan ini kita bisa merekomendasikan Plt Dirut RS Prof Kandou diganti dengan orang yang benar-benar paham dengan keadaan yang ada di provinsi Sulut,” tegasnya.
RDP Lintas Komisi, Louis Schramm Minta DPRD Sulut Rekomendasikan Copot Plt Dirut RSUP Prof. Kandou
