Sulut, detiKawanua.com – Sebanyak 60 siswa lulusan SMK Pertanian Kalasey bakal di berangkatkan ke Jepang. Hal ini diungkapkan Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Steven Kepel saat membacakan Laporan Pelaksanaan Pelepasan peserta Magang ke Jepang, Kamis (01/06/23) di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut.
Dikatakan Sekprov Kepel, siswa lulusan SMK Pertanian yang mengikuti seleksi magang ke Jepang terdiri dari 83 orang. “83 siswa yang ikut seleksi, yang lulus 60 orang,” ujar Kepel pada pelepasan yang di hadiri Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Drs. Steven Kandouw bersama sejumlah pejabat Pemprov Sulut.
Peserta yang lulus, kata Sekprov Kepel telah mengikuti pelatihan selama 10 hari. “Peserta Magang ini akan berangkat ke Jakarta Tanggal 9 Juni nanti,” ungkap Sekprov di hadapan Peserta Magang Jepang bersama Siswa-siswi SMK dari sejumlah Sekolah di Kota Manado.
Kesempatan tersebut, Wagub Kandouw mengawali sambutanya mengungkapkan, hari ini semua menjadi saksi, siswa-siswa yang lulus ini, mampu menempu tahapan lanjutan dalam pendidikannya.
“Pak Presiden (Jokowi-red) dua tahun belakangan ini, mendorong yang namanya pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, pertanian, perbengkelan, pariwisata, kesehatan. Karna menurut Pak presiden, Pendidikan Vokasi adalah pendobrak antara pendidikan anak dengan dunia lapangan pekerjaaan. Harapan Pak Presiden pendidikan vokasi akan mampu mendorong jiwa entrepreneur,” tutur Wagub Kandouw.
Lanjut Wagub menjelaskan, pendidikan vokasi diasumsikan siap kerja, karna kurikulumnya lebih banyak praktik dari pada teori, “tadi mas Romy (Romy Chandra, Koordinator Bisnis Network untuk Magang ke Jepang-red) bisik ke saya, kebutuhan tenaga kerja di jepang tinggi sekali, indonesia saja kebutuhannya 40 ribu, terpenuhi 17 ribu,” terang Wagub Kandouw.
Ia menekankan, masyarakat Sulut kemampuan adaptifnya tinggi, para peserta magang yang ikut pelatihan, bahasanya pasti langsung lancar, meskipun baru dua minggu ikut pelatihan. “Karakter orang Sulut gampang menyesuaikan, tidak eksklusif, mudah bergaul, gampang berinteraksi. Orang Sulut, kalau keluar daerah selalu jadi pionir. Pasti adik-adik ini akan jadi pionir, bahkan jadi andalan di lingkungan kerja,” tuturnya yang disambut tepuk tangan oleh para siswa-siswi SMK.
Jadi Sekprov dan Kepala Pendidikan Provinsi Sulut, lanjut Kandouw menegaskan, ternyata SMK yang jadi andalan, “Kabit SMK awasi terus, jangan tidur, Awas saya Awasi,” tegas Kandouw sembari mengingatkan kepada Siswa-siswi SMK agar tidak lalai memanfaatkan kesempatan.
Terkait dengan hal ini, Wagub menerangkan ada sejumlah poin penting yang harus dipegang. “Pertama etos kerja. Ini sangat penting, tanpa etos kerja jangan harap bisa berhasil. Yang kedua harus hemat. Kalian juga harus hemat. Harus punya mimpi. Mimpi punya tabungan, mimpi punya rumah di citra land. Kalian juga pasti bisa. Apa lagi masih umur 18 Tahun, ini luar biasa. Asal disiplin,” ujarnya.
Bagi orang tua, Wagub mengingatkan, untuk tidak menjadikan anak seperti sapi perah, sebab orang tua perannya menyiapkan anak agar bisa mandiri, “kata Kahlil Gibran, seirang pujangga Libanon: ‘kamu busur, anakmu anak panah, yang sampai tujuan adalah anak panah’. Jadi jangan kejar-kejar mereka. Kasih kesepatan mereka supaya bisa mengerti value dari kerja mereka,” pintanya.
Diakhir sambutanya, Wagub Kandouw berpesan kepada Sekprov bersama Kepala Dinas Pendidikan, agar terus mendoroang para siswa-siswi SMK di Sulut supaya tidak hanya 60 orang yang lulus seleksi Magang, diusahakan sebanya mungkin bisa lulus untuk mengikuti program kerja di luar negeri.