Boltim, detiKawanua.com – Saluran sungai Molengku dan sungai Dongo desa kayumoyondi kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dalam waktu dekat bakal dilakukan normalisasi.
Pasalnya, jika curah hujan turun deras dan berlangsung lama maka, debit air melimpah cenderung tinggi. Nah, inilah yang kerap berdampak ke pemukiman warga desa Kayumoyondi, terutama rumah-rumah warga dekat bantaran sungai dimaksud “Jika dimusim penghujan, kita selalu antisipasi luapan atau debit air sungai yang berakibat adanya banjir karena, saluran air sungai tersebut yang tak jauh berjarak sekira 100 meter dari jembatan jalan raya itu, meluap menggenang sampai ke pemukiman rumah warga, dikarenakan saluran aliran sungai yang sudah tersumbat” beber, Sekdes Kayumoyondi Mukhsin Van Gobel saat ditemui di kantor desa pada Senin (22/5/2023).
Kita tunggu normalisasi sungai itu, yang akan dilakukan PUPR Boltim. Proposalnya kita sudah masukan ke Dinas PUPR Boltim, minggu kemarin “Kita berharap, sungai di jembatan desa Kayumoyondi, dibuat lebar kiri kanan, dibuat tanggul serta kedalaman sungai ditambah supaya tidak terjadi lagi luapan air hujan yang mengakibatkan banjir,” keluh,
Kepada awak media ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Boltim, melaluu Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Rifton Sukandar ST mengatakan, terkait dengan fisik pihaknya berupaya secara maksimal melakukan normalisasi sungai. Apalagi pembangunan talud. Hal ini, merupakan upaya prioritas Pemkab Boltim dalam hal penanggulangan bencana banjir, terutama bagi desa yang dinilai rentan terjadi luapan banjir saat masuk musim penghujan “Jadi untuk normalisasi sungai, adalah prioritas upaya yang kita lakukan. Utamanya dimana desa yang sering terkena banjir. Yang tentunya dimasukan dalam usulan, juga berdasarkan ketersediaan anggaran,” ujar, Rifton saat disambangi diruang kerjanya (24/5/2023).
Lanjut ia katakan, untuk desa Paret dan Kayumoyondi yang notabenenya kedua sungai desa tersebut tergabung di desa Kayumoyondi, pada April bulan kemarin kita sudah lakukan survey lokasi guna normalisasi sungai “Dalam waktu dekat, kita akan ambil data elevasi menyangkut beda tinggi jembatan dijalan raya tepat, di desa Kayumoyondi dengan ketinggian pantai agar kita tahu pasti soal elevasinya,” jelasnya.
Menurut Rifton, meluapnya air sungai lobong, molengku, dan dongo yang menyatu di jembatan perbatasan desa Kayumoyondi dan desa Paret tersebut, karena terhambatnya arus sungai menuju pantai “Hal ini, diakibatkan hilir sungai yang sudah tertimbun material pasir sehingga terjadi kedangkalan sungai,” bebernya.
Untuk volume pekerjaan, panjangnya kurang lebih 1,3 Kilometer (Km) dari jembatan. Dan pelebaran bantaran sungai sekitar 1 meter kiri-kanan “Itu direncanakan dikerjakan tahun ini. Kita lakukan normalisasi sekitar 1,3 Km dari jembatan. Karena disitu pertemuan sungai donggo-molengku serta sungai lobong dari desa Paret. Anggarannya sekira Rp 300 juta DAU. Kita lihat ketersediaan anggaran. Itupun relatif atau tergantung anggaran, jika anggaran lebih maka dipastikan volume pekerjaan ditambah sesuai kondisi dilokasi. Kita upayakan, untuk pekerjaan sungai desa Kayumoyondi dilakukan normalisasi dalam waktu dekat ini,” terang, Rifton siang tadi.
(Fidh)