
Manado, detiKawanua – Sebuah kapal Pariwisata KM Nyiur Melambai dilaporkan diperairan Bunaken Manado pada Sabtu (19/9/2020). Dari 10 orang penumpang dan anak kapal, dua orang diantaranya dinyatakan tewas saat berusaha menyelamatkan diri.
Basarnas Manado yang menerima laporan bahwa telah terjadi peristiwa kebakaran di kapal penumpang pariwisata KM nyiur melambai pada pukul 08.30 wita, yang berangkat dari pelabuhan Manado menuju ke pulau Bunaken, langsung berkoordinasi guna melaksanakan pencarian dan penyelamatan terhadap para korban kapal.
Dari informasi KM Nyiur Melambai yang mengangkut sepuluh orang, terdiri dari delapan orang wisatawan dan dua orang anak buah kapal.
Sementara untuk ciri-ciri kapal memiliki panjang 12 meter, lebar kapal 3,5 meter dan warna kapal hijau, putih, biru.
Kepanikkan sempat terjadi saat para penumpang dan anak buah kapal (abk) berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.
Dari enam penumpang, dua orang tidak bisa berenang sehingga korban tenggelam. sedangkan empat korban lainnya terapung-apung di atas permukaan air kemudian, sementara dua ABK masih berada diatas kapal yang mengalami kebakaran.
Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri Sinaga langsung memerintahkan anggotanya untuk bergerak dari pos terdekat yaitu pos unit Malalayang.
Tim langsung berkoordinasi dengan pemilik kapal dan instansi yang terkait untuk meminta data-data kapal dan korban.
Pihak Basarnas Manado, kemudian mendirikan posko bersama di pos unit Malalayang yang meliputi beberapa unsur diantaranya Basarnas, TNI, Polair, BPBD, PMI, dinas kesehatan provinsi dan masyarakat setempat. Seluruh tim SAR gabungan dibagi tim guna mempercepat penemuan korban.
Setelah pencarian dilaksanakan sepuluh orang penumpang KM nyiur melambai, akhirnya berhasil ditemukan. Delapan orang selamat, sedangkan dua orang ditemukan dalam keadaan meninggal. seluruh penumpang kemudian dibawa ke rumah sakit RSUD Prof Kandou untuk mendapatkan perawatan selanjutnya bagi yang selamat.
Insiden yang terjadi merupaka kronologi singkat latihan SAR daerah tahun 2020 yang digelar Basarnas berlokasi di pantai Malalayang.
Kepala Basarnas Manado Suhri N Sinaga, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang terlibat dalam pelatihan SAR daerah yang berada di pantai Malalayang, seluruh peserta yang terlibat diharapkan dapat mengerti dan tata cara dalam pencarian dan pertolongan apabila ada kecelakaan kapal di laut.
“Dengan adanya pelatihan ini, seluruh peserta apabila mengetahui kecelakaan kapal agar secepatnya melaporkan ke Basarnas atau instansi terkait untuk mendapat penanganan lebih cepat guna mengurangi korban jiwa, dimana saat ini wilayah Sulawesi Utara mayoritas masyarakatnya memiliki pekerjaan nelayan yang rentan akan mendapat musibah ditengah laut”, ujar Sinaga. (*)irz