Example floating
Example floating
HEADLINENASIONALPOLITIK/PEMERINTAHANSOSIALBUDAYASULAWESI UTARA

Perekonomian Sulut Secara Nasional Ditengah Pandemi Bangkit Kembali Dan Diakui Pemerintah Pusat

×

Perekonomian Sulut Secara Nasional Ditengah Pandemi Bangkit Kembali Dan Diakui Pemerintah Pusat

Sebarkan artikel ini

(foto:ist)

Sulut, detiKawanua.comBanyak faktor yang menjadi pendorong bangkitnya berbagai sektor yang menggerakkan dan menaikkan perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara yang diupayakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dibawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw ditengah masa pandemi Covid19, salah satunya adalah sektor pertanian.

Hal tersebut pun dijelaskan Wagub Kandouw bahwa peningkatan perekonomian di Sulut kini yang mencapai hingga empat persen (4%) secara nasional pun diakui pemerintah pusat.

 

“Puji Tuhan, dikeadaan sekarang ini kita masih empat persen pertumbuhan ekonomi dan ini diakui oleh jajaran pemerintah yang ada di pusat,” ujar Kandouw yang meminta dengan adanya hal itu agar tidak berpuas diri.

Oleh karena itu ditegaskannya bahwa sesuai instruksi/perintah gubernur kepada jajaran Pemprov Sulut agar penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus dimaksimalkan digerakkan semua agar selain pemyerapan tinggi juga dapat membantu perputaran perekonomian daerah.

“Sektor pertanian ini juga harus kita mainkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Semua orientasi dimasa sekarang ini selain terus memberikan dukungan dalam menjaga kesehatan, juga kita dorong terus pertumbuhan ekonomi,” ungkap Wagub yang menambahkan bahwa dampak dari pertumbuhan ekonomi tersebut membuat Pemprov Sulut kecipratan bantuan dana Rp 1 Triliun melalui lobi Gubernur Olly Dondokambey yang anggarannya disalurkan melalui Bank SulutGo.

“Suntikan dana bantuan perbaikan ekonomi Rp1 triliun karena pertumbuhan ekonomi Sulut 4,2 persen. Hal ini membuat pak gubernur terus menggenjot sektor pertanian serta sektor unggulan lain,” pungkasnya.

Diketahui dengan adanya pandemi ini, selaku kepala daerah Gubernur Olly Dondokambey benar-benar bekerja keras dalam berupaya mempertahankan kelangsungan pertanian, selain memberikan bantuan juga terus memotivasi petani dalam pengelolaan lahan sehingga untuk memperkuat perekonomian, khususnya di sektor pertanian, maka oleh Gubernur Olly dengan beberapa strategi yang dituangkan dalam program dan kegiatan disejumlah instansi terkait.

Sebagaimana data dari dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut per Februari 2020 mencatat sebanyak 275.500 tenaga kerja di sektor pertanian. Atau 23,75 persen mendominasi dari total tenaga kerja di Sulut sebesar 1.16 juta tenaga kerja.

Sektor kedua adalah perdagangan dengan menyumbang 18,47 persen. Dan berkat kepedulian Gubernur Olly, Nilai Tukar Petani mulai dari tanaman pangan, tanaman holtikultura hingga pertanian bertengger mulai membaik.

Lihat saja data dari BPS Sulut hingga 2019 Tanaman Pangan Indeks Harga yang diterima oleh Petani (It) 107,76, Padi 107,05, Palawija 108,82 Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 104,29, Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,46, Indeks BPPBM 103,85 Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) 103,33 Nilai Tukar Usaha Pertanian 103,77

HORTIKULTURA

Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 106,34, Sayur-sayuran 104,69, Buah-buahan 116,37, Tanaman Obat 111,84, Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 104,13, Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,4, Indeks BPPBM 103,39, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 102,12, Nilai Tukar Usaha Pertanian 102,85

PETERNAKAN

Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 105,6, Ternak Besar 108,52, Ternak Kecil 105,8, Unggas 104,94, Hasil Ternak 98,98.
Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 105,08,

Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,31, Indeks BPPBM 107,06, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 100,49, Nilai Tukar Usaha Pertanian 98,64.

Dampak terhadap semua komoditas pertanian dan peternakan menunjukan tren positif termasuk ke dampak produksi. Indikasinya terlihat dalam pemenuhan permintaan masyarakat terhadap komoditas pertanian dan peternakan saat ini dalam kondisi terpenuhi dan tidak berkekurangan termasuk keterjangkauan dari sisi harga tidak ada komoditas yang menunjukan harga pasar yang melonjak tinggi.

Bahkan khusus komoditas peternakan menunjukan penurunan harga yang disebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Solusi terhadap harga yang menurun melalui tim TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) melakukan kerja sama dengan provinsi tetangga dalam bentuk kerjasama pemasaran.

CAPAIAN HASIL PRODUKSI:

– Produksi Padi 857.432 ton
– Produksi Jagung 1.295.353 ton
– Produksi Kedelai 11.876,7 ton
– Bawang Merah 31.393 kuintal
– Tomat 423.921 kuintal
– Cabai Besar 55.372 kuintal
– Cabai Rawit 147.602 kuintal

Daging Sapi 3.693.675 kg Daging Babi 25.112.902 kg
Daging Ayam Buras 2.701.351 kg.
Peternakan Sapi 121.035 ekor
Peternakan Babi 419.043 ekor
Peternakan Ayam Buras 2.505.891 ekor

Pemprov juga telah menyerahkan berbagai bantuan kepada petani melalui Program Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2020 di Sulawesi Utara

Padi 29.952
– Bantuan Benih Padi Inbrida 25.901
– Padi THLK 4.021
– Padi Khusus 30

Jagung 45.510
– Bantuan Benih Jagung 45.500
– Pengembangan produsen benih 10

Kedelai dan Pangan Lainnya 6.653
– Pengembangan Kedelai 6.653

Alsintan 168 – Alsintan Pasca Panen 165
– Alsintan Pengolahan Hasil 3.

(mld70)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *