Manado, detiKawanua.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Doni Monardo mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyediakan pemakaman khusus pasien Covid-19.
“Terima kasih Pak Gubernur dan semua jajaran atas upaya dan kerja. Adalah hal yang sangat baik jika Pak Gubernur memutuskan untuk menyiapkan tempat pemakaman khusus bagi pasien Covid-19,” ujar Monardo saat melakukan Video Teleconference dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Sulut, baru-baru ini.
Malahan, Kepala BNPB berjanji akan meneruskan setiap kendala yang dihadapi Pemprov Sulut kepada Kementerian terkait supaya dapat segera diatasi.
Diketahui, Gubernur Olly bersama Gugus Tugas lain melakukan Video Teleconference dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Pada kesempatan itu, Gubernur telah memaparkan upaya pihaknya menyiapkan lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 untuk mencegah terulangnya kembali insiden penolakan jenazah seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
“Menyangkut pemakaman bagi pasien dalam perawatan (PDP), seringkali mendapat penolakan dari masyarakat. Sementara ini pemerintah provinsi sedang berkoordinasi untuk menyiapkan lahan sebesar 5 hektar untuk persiapan agar supaya tidak ada penolakan dari masyarakat kita. Lahan ini akan menjadi tempat pemakaman orang yang terdampak maupun pasien dalam perawatan. Kita koordinasi mudah-mudahan tidak ada penolakan untuk kita membuat tempat pemakaman,” terang Gubernur kepada Kepala BNPB.
Selain menyiapkan lahan pemakaman, Gubernur yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid19 itu menerangkan bahwa Gugus Tugas Covid-19 Sulut akan menyiapkan peralatan lengkap termasuk eskavator untuk mencegah kerumunan orang yang terlibat dalam pemakaman sesuai Physical Distancing.
“Kami siapkan dengan perangkat alat-alat yang lengkap termasuk eskavator supaya kita menggali kuburan ini tidak perlu banyak orang. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya apa yang kita persiapkan ini mudah-mudahan tidak dipakai,” ungkap Gubernur Olly.
Adapun orang nomor satu di Sulut itu juga menyampaikan hal penting lainnya tentang sulitnya mendapatkan ‘reagen’ yang dipergunakan untuk mengetahui reaksi kimia dan menandakan darah seseorang itu mengandung virus corona.
“Kita sudah siapkan laboratorium dan peralatan di rumah sakit umum daerah. Kita sudah beli semua tetapi terkendala susahnya mendapatkan ektraksi reagen dari sana untuk dapat kita beli, sehingga belum bisa beroperasi. Selain itu Pusat Laboratorium Kementrian Kesehatan yang ada di Sulut mudah-mudahan akhir bulan ini bisa beroperasi, sehingga kita tidak ada kendala lagi dalam rangka mendapatkan hasil-hasil tes,” ungkap Gubernur Olly. (mild70/*)








