Ilustrasi tim kesehatan musnahkan hewan ternak sapi yang terserang Antraks. (Ist)
Nasional, detikawanua.com – Dugaan virus antraks atau bakteri bacillus anthracis yang merupakan wabah penyakit sangat berbahaya dan mengancam nyawa manusia, yang kini diduga tengah meluas di wilayah Provinsi Gorontalo dengan ditandai dengan adanya kematian pada 10 ekor sapi, seperti halnya dikutip Kompas.com bahwa sejumlah ternak kerbau para petani terus berguguran, di desa-desa sekitar wilayah danau Limboto, begitupun dengan kematian sapi terus menyebar hingga ke Kayubulan, Molanihu, Bolihuangga, Pilohayanga, Hunggaluwa, Dutulanaa, Hunggaluwa, dan Tibawa.
”Tenaga dokter hewan kami ada 2 orang, semuanya perempuan,” kata Haris Suparto Tome, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo, Rabu (04/05).
Menurut Haris, sejak pertama kali wabah antraks terdeteksi, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo sudah membagi kelompok pelayanan kepada masyarakat. Beberapa tim ini bertugas melakukan sosialisasi, pemusnahan dan vaksinasi ternak setiap hari.
”Pagi tadi saya berangkat ke kantor, namun tiba-tiba harus berbelok ke arah Kecamatan Tibawa karena harus memusnahkan sapi yang terkena antraks, mati di ladang,”kata Haris.
Menurutnya, sapi yang ditemukan mati akibat antraks sudah mencapai 10 ekor. Namun ia mengakui jika ada kemungkinan sapi lain yang mati akibat antraks namun tidak dilaporkan ke pemerintah.
Diketahui untuk data jumlah hewan ternak sapi dan kerbau yang terdata di Provinsi Gorontalo terdapat lebih dari 80.000 ekor, dan untuk penanganan masalah kesehatan puluhan ribu sapi tersebut hanya ditangani oleh dua orang tenaga dokter hewan, yang sepanjang hari melayani masyarakat hinga ke pelosok pedesaan Gorontalo. (kms/dkc)
Rep/Editor: Isjo