Gorontalo, detiKawanua.com – PT (Persero) PLN Sulutgo ‘kembali’ berjanji pada bulan Februari atau Maret 2016 mendatang, Provinsi Gorontalo akan mengalami surplus Listrik.
Janji tersebut dilontarkan Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (SNT) Machnizon Masri, saat mendampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, meninjau progres pembangunan PLTG Paguat 50×2 Megawatt (MW), yang terletak di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo, Jumat (15/01) kemarin.
Kegiatan yang dirangkaian dengan Doa syukuran dan sinkronisasi
jaringan PLTG ke sistem transmisi PLN itu, memberikan harapan serta
jawaban atas persoalan listrik yang selama ini menjadi keluh kesah
masyarakat Gorontalo.
Machnizon menambahkan bahwa,
demikian juga untuk Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) yang sudah
ada di Sulawesi Utara serta PLTD Amurang paling lambat minggu depan 25
MW akan masuk ke sistem PLN.
“Sabtu besok diupayakan 25 MW akan masuk sistem transmisi PLN. Maka dengan demikian dari kebutuhan beban puncak 350 MW untuk wilayah Sulutgo, 50 MW itu akan menutup defisit beban puncak yang ada,” ujar Masri.
Ia menambahkan, apalagi jika pada bulan Februari-Maret 2016 nanti seluruhnya rampung, maka Gorontalo dipastikan akan surplus listrik, itupun belum termasuk PLTU Anggrek 2×25 MW, serta PLTS 2 MW dan rencana pembangunan PLTG Likupang 150 MW.
Dalam kesempatan itu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, memberikan apresiasi kepada PLN yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya untuk mengatasi krisis listrik di Gorontalo.
“PLTG Paguat adalah proyek yang pertama beroperasi dari program listrik Nasional 35.000 MW yang digagas Presiden Joko Widodo,” kata Rusli Habibie.
Gubernur sangat kagum dengan progres pekerjaan pembangunan, di mana secara normal konstruksi PLTG dapat dilakukan dalam kurun waktu Satu tahun, namun di Gorontalo dapat terselesaikan dalam jangka watktu Enam bulan.
Gubernur Gorontalo juga berharap rencana pembangunan PLTG Likupang dapat terselesaikan dalam kurun waktu Enam bulan seperti pembangunan PLTG Paguat.
“Kritikan, cacian dan ungkapan pesimisme masyarakat atas kepemimpinan
saya, yang ragu dalam mengatasi krisis listrik di Gorontalo, tidak akan
membuat saya gentar dan putus asa, namun sebaliknya kami akan tetap
meyakinkan masyarakat bahwa, harapan Gorontalo akan surplus listrik bisa
tercapai, sebab listrik tidak hanya untuk dinikmati hari ini, namun 4-5
tahun kedepan juga kebutuhan listrik pasti akan bertambah,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Gubernur, Pemprov Gorontalo akan terus berupaya mengurangi defisit listrik Gorontalo saat beban puncak terjadi, pemerintah juga akan terus membantu dan dan memfasilitasi pihak PLN dalam pengembangan dan mengejar defisit Listrik Gorontalo. Salah satu upayanya adalah soal pembebasan lahan. Sekali lagi, ini adalah bentuk keseriusan kepemimpinan Nyata Karya Rusli-Idris (NKRI), dalam mengatasi krisis listrik di Gorontalo.
“Semoga atas janji dari PLN, dimana Sabtu (16/01) 25 MW akan masuk sistem transmisi PLN, akan menjadi kado spesial untuk masyarakat, di mana besok juga genap Empat tahun kepemimpinan NKRI,” tutup Rusli Habibie. (*/vkg)