Kadisperindag-PM Kotamobagu, Herman Aray tim Dinkes saat mendapati Ayam yang telah ditiup pedagang.
Kotamobagu, detiKawanua.com – Bagi konsumen yang biasa membeli daging ayam potong di Pasar Serasi Kotamobagu, harus lebih teliti lagi dalam membelanjakan uangnya.
Pasalnya, Selasa (08/09) pagi tadi, petugas lintas instansi Pemkot Kotamobagu, mendapati sejumlah daging ayam potong yang sengaja ditiupi para penjual, agar dagingnya terlihat gemuk, dengan maksud menarik minat pembeli.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (Disperindagkop-PM) Kota Kotamobagu, Herman Arai, yang memimpin tim lintas instansi dalam inspeksi mendadak (Sidak), timnya baru kali ini mendapati modus pedagang dengan cara meniup daging ayam tersebut.
“Bisa dibilang ini modus baru, sebab, baru kali ini kita dapati,” ujar Arai di sela-sela sidak.
Sementara tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, yang juga terlibat dalam sidak ini, mengkhawatirkan pengaruh dari modus tersebut terhadap kesehatan konsumen.
“Kalau selalu terlihat gemuk dan segar seperti itu, konsumen tidak akan tahu kalau sudah berapa lama ayamnya dipotong. Nah, tentu hal itu bisa saja membahayakan konsumen. Makanya tadi kita langsung sita satu ekor yang kelihatannya sudah rusak, dan seluruh ayam yang ditiup itu sudah kita perintah untuk dikeluarkan anginnya oleh pedagang,” jelas Nelmi Angkato yang memimpin tim dari Dinkes.
Pedagang sendiri mengakui kalau ayam-ayam tersebut memang sengaja ditiup agar pembeli lebih mudah tertarik. Namun demikian, mereka membantah kalau modus tersebut bisa berpengaruh terhadap kesehatan konsumen.
“Memang benar ayamnya kita tiup melalui urat leher, biar kelihatan gemuk dan menarik minat pembeli. Namun kalau petugas mengatakan itu berpengaruh terhadap kesehatan, saya kira tidak. Kan, nanti kalau tubuh ayam sudah dibelah, pasti anginnya juga keluar,” ujar Adi, satu diantara pedagang ayam yang kedapatan melakukan modus tersebut.
Adi juga mengakui kalau daging ayamnya lebih laris sejak melakukan modus dengan cara ditiup. “Sebenarnya dengan ditiup ini timbangan ayam tidak bertambah, namun sejak kami lakukan seperti ini, dagangan kami lebih laris. Sebab, pembeli juga biasanya lebih memilih yang kelihatan gemuk seperti ini,” tandasnya. (Ilman Ariyan)