Sulut, detiKawanua.com – “Pengorbanan, Proses tidak perna mengkhianati hasil. Semakin anda berprestasi, semakin anda tekun, semakin anda punya pession yang baik, hasil akhir anda akan lihat.”
Demikian pesan yang ditegaskan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Drs. Steven Kandouw saat memberikan sambutan pada kegiatan Penamatan Kelas XII SMA Negeri 7 Manado. Di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Rabu (30/5/2024).
Dikatakan Wagub Kandouw kepada 486 siswa/i yang menamatkan jenjang pendidikan di SMA Negeri 7 Manado. Dari 270 juta jiwa penduduk indonesia, lulusan Sarjana hanya 5 Persen, lulusan SMA sederajat hanya 20 persen, sisanya lulusan di bawa SMP.
“Artinya dengan status lulusan SMA hari ini, anda telah mengalahkan kurang lebih 130 juta jiwa penduduk indonesia. Ini menjadi modal untuk anda kedepan, anda bersaing dengan 130 juta jiwa, kalau mau kurang lagi, anda harus lulusan sarjana, maka bersaing hanya dengan kurang lebih 50 juta jiwa. No pay No game, tidak ada keberuntungan yang didapat tanpa pengorbanan, semakin tinggi pengorbanan pasti hasilnya semakin baik,” ujar Kandouw didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulut Femmy Suluh.
Wagub Kandouw juga meminta agar lulusan SMA yang ada tidak menyianyiakan hidupnya.
“Tolong jangan sia-siakan hidup anda. Punya komitmen, yang mau langsung cari kerja silahkan, yang mau sekolah lagi silahkan, yang mau merantau silahkan, tapi ingat anda harus punya nilai tambah, sebagai manusia, sebagai anak. Pertama berguna kepada diri sendiri. Kedua, berguna untuk orang tua. Ketiga, bergunan untuk Bangsa dan Negara,” tegasnya.
Kesempatan itu, Wagub Kandouw juga mengatakan, agar para lulusan SMA terus mendorong mimpinya yang baik.
“Teruslah bermimpi, mimpi yang baik. Banyak selamat, jangan lupa ingat itu Guru-guru. Sebab Guru sejajar dengan orang tua anda. Mungkin sekarang anda cuman ingat hal yang kurang baik tentang Guru anda, tapi seiring berjalannya waktu anda akan merasakan, mengingat manfaat dari bimbingan meraka selama ini. Terimakasi bapak dan ibu Guru,” ungkanya.
Dan untuk orang tua, lanjut Wagub Kandouw perpesan dengan mengutip puisi dari Kahlil Gubran, ‘Anakmu bukan milikmu, mereka adalah milik yang lain. Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak dengan jiwanya.’
“Mereka adalah anak panah, kalian (Orang Tua-red) adalah busur. Busur hanya mengarahkan, anak panahlah yang mencapai tujuan,” tandas Wagub Kandouw.