Example floating
Example floating
Example 728x250Example 728x250
HEADLINENASIONALPOLITIK/PEMERINTAHANSULAWESI UTARA

Gerak Cepat Tangani Bencana Erupsi Gunung Ruang Tagulandang, Gubernur Olly ‘Lobi’ Kementerian PUPR-RI

×

Gerak Cepat Tangani Bencana Erupsi Gunung Ruang Tagulandang, Gubernur Olly ‘Lobi’ Kementerian PUPR-RI

Sebarkan artikel ini

Sulut, detiKawanua.com – Selain penanganan intensif di daerah bersama tim satgas bencana erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut di bawah pimpinan Gubernur Prof DR (Hc) Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) juga sudah gerak cepat melakukan lobi di pemerintah pusat.

Terbukti saat ini Gubernur Olly Dondokambey sudah mulai mendatangi sejumlah kementerian guna penanganan pasca erupsi Gunung Ruang Tagulandang.

Pada Senin (22/04/2024) ini pun Gubernur Olly mendatangi Kementerian PUPR-RI di Jakarta, untuk mengajukan permohonan bantuan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pasca erupsi.

Pada kesempatan ini Gubernur Olly Dondokambey, yang didampingi personil Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sulut Rocky Wowor, langsung mengadakan pertemuan dengan salah satu Sekjen PUPR Zainal Fatah di Kantor Kementerian PUPR RI.

Menurut Gubernur Olly bantuan ini sangat penting dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

“Telah dilaporkan situasi terkini dan dampak dari erupsi ini, khususnya terhadap infratruktur di lokasi bencana dan sekitarnya, agar perbaikan pasca bencana cepat dilakukan,” ungkap Gubernur Olly pada wartawan media ini, Senin (22/04/2024).

Adapun bencana letusan dan erupsi Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro pada tanggal 17 April 2024 mengakibatkan 12.476 terdampak dan 3.598 di antaranya mengungsi.

Disamping itu bencana ini juga menyebabkan berbagai kerusakan fasilitas termasuk kurang lebih 3.908 rumah penduduk yang berada di pulau Ruang dan pulau Tagulandang.

Selain itu berdasarkan data, sebanyak 833 jiwa atau 301 kepala keluarga masyarakat yang mendiami dua desa di pulau Ruang yaitu Desa Laing Patehi dan Desa Pumpente telah dievakuasi meninggalkan Pulau Ruang karena kondisi dua desa tersebut telah hancur dan tidak layak huni lagi, sehingga direncanakan akan direlokasi ke wilayah lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.