Tomohon, detikawanua.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Lahendong, Sulawesi Utara, terus berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. PGE melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Mapalus Tumompaso telah memberdayakan dan mengembangkan potensi masyarakat sekitar.
General Manager PGE Area Lahendong, Albertus Novi Purwono, mengatakan hingga saat ini sudah ada lebih dari 3.000 masyarakat rentan yang dilibatkan dalam program Mapalus Tumompaso PGE Area Lahendong. Ini merupakan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular di Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, yang berbasis potensi masyarakat sekitar.
“Ekosistem ekonomi sirkular yang dibangun Pertamina Geothermal Energy ini berhasil mengedukasi lebih dari 1.400 masyarakat rentan. Masyarakat juga mendapatkan pekerjaan sampingan sehingga perekonomian meningkat. Ini komitmen baik yang harus terus kami jaga dan tingkatkan,” ujar Albertus Novi di Lahendong, Rabu (27/03).
Ekonomi sirkular memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperhatikan aspek lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku serta pengurangan limbah dan emisi. Hadirnya program ini, lanjut Albertus Novi, ditujukan untuk menjawab tantangan lokal, termasuk bagaimana mengoptimalkan potensi kemampuan masyarakat yang tidak tersalurkan, potensi limbah sebagai sumber daya, serta potensi kolaborasi antar-UMKM sekitar.
Saat ini terdapat empat kegiatan ekosistem ekonomi sirkular, di antaranya Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan EBT, dan Bank Sampah Setor Jo. SADEWI adalah gabungan masyarakat dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Daya tarik wisata yang dikembangkan adalah bersantai di bean bag dengan pemandangan Danau Tondano dari lereng Gunung Soputan. “Bean bag tersebut diproduksi oleh KUBEMADA,” Albertus Novi menambahkan.
Masyarakat menggunakan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik untuk berbagai kegiatan tersebut. Ini sekaligus mengeliminasi penggunaan genset.
Atas program tersebut, PGE Area Lahendong mendapat penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang juga merupakan satu-satunya perusahaan di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat capaian tersebut.
Prestasi tersebut sejalan dengan Zero Accident Award yang diterima oleh PGE area Lahendong atas kinerja excellent jam kerja selamat hingga tahun 2023 yang mencapai 14.488.476 jam.
Aktivitas PGE Area Lahendong menjadi tonggak sejarah pengembangan energi panas bumi di wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, PGE telah mengoperasikan enam unit PLTP yang menjadi andalan pasokan listrik bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan total kapasitas terpasang sebesar 120 MW.
PGE Area Lahendong memiliki komitmen tinggi dalam memastikan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaan. Perusahaan selalu menerapkan Prinsip Operational Excellence dan mengutamakan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam setiap pekerjaan, tidak hanya pada kegiatan pengeboran, tetapi juga dalam aktivitas operasional seharihari.
Tak hanya itu, tim HSSE selalu memastikan bahwa operasional tetap aman bagi lingkungan sekitar melalui upaya pemantauan paparan gas Hidrogen Sulfida (H2S). PGE area Lahendong akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan pihak terkait untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.
PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG. b.A*