Example floating
Example floating
Example 728x250
KESEHATANNUSA UTARASANGIHE

Informasi Covid-19 Sangihe “Kacau Balau”

×

Informasi Covid-19 Sangihe “Kacau Balau”

Sebarkan artikel ini

Tahuna, detiKawanua.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah seharusnya mengevaluasi cara penyampaian informasi seputar penanganan covid-19 di daerah kepualaun ini. Minimnya informasi memacu keresahan warga, hal ini dikarenakan beberapa kasus baru tidak lagi tersampaikan, padahal masyarakat berhak mendapat informasi.

Tak hanya itu wartawan juga kewalahan, Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, lamban dan cenderung menutup-nutupi informasi yang seharusnya diterima masyarakat. Minimnya sosialisasi terkait perkembangn covid juga telah membuat masyarakat seakan tak peduli terhadap pandemi ini. Alhasil protokol covid sering diabaikan. “Datang saja ke pusat kota Tahuna, lihat bagaimana orang-orang mulai tidak mengindahkan protokol covid,” Kata warga yang enggan namanya disebutkan.

Wartawan RRI, Barta1, dan beberapa media lain seringkali kewalahan menghubungi Jubir gugus tugas covid-19 Sangihe, sementara beberapa pesan whatshapp tidak pernah dibalasnya. “Padahal sebelumnya informasi seputar covid cukup bagus,” Kata Zry, wartawan RRI.

Dengan berusaha terus menghubungi, pada akhirnya terkonfirmasi terkait kasus 08 Sangihe yang diumumkan 18 Juli 2020, adalah kasus transmisi lokal, pasien berasal dari Tahuna Timur yang sudah menjalani isolasi mandiri selama 1 bulan dan dianggap sembuh. “Kalau tambahan 1 kasus ada di Kecamatan Tahuna Timur. Mengikuti pedoman yg baru, maka sudah dinyatakan sembuh karena tanpa gejala. Sebab ada ambil swab sejak 1 bulan lalu. Sudah isolasi sampai 1 bulan, tak ada gejala. Maka dinyatakan sudah selesai isolasi,” Kata dr Jopy Thungari via telepon.

Sementara itu untuk ketambahan dua kasus baru lagi pada 19 Juli 2020 hingga saat ini jubir belum merilis informasi resmi, dengan alasan baru selesai ikut rombongan mengelilingi pulau-pulau. “Aduh minta maaf, kita ada ikut rombongan di kapal ke pulau-pulau Sabtu-Minggu. Untuk tambahan kasus lain, kita mo konfirmasi dulu,” Kata dia singkat ke awak media.

Daftar kasus 09 dan 10 yang diumumkan pada 19 Juli 2020, merupakan warga ber KTP Sangihe hasil skrining di Pelabuhan Manado. Hal itu justru dikemukakan Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Sulut Dokter Steaven Dandel.
“Iya jadi dua itu masuk di data Sangihe karena hasil deteksi saat tiba dari pelabuhan Tahuna, dimana keduanya diisolasi dirumah singgah di Provinsi. Pasien  09 dan 10  asal Sangihe ini masuk didaftar ke 1887 dan 1889 Provinsi Sulut masing – masing usia 21 Tahun dan 63 Tahun,” Jelas Dandel

Sementara untuk mengetahui riwayat pasien 09 hingga 10 Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, kembali tidak bisa lagi dihubungi. Sejumlah pihak mendesak keterbukaan informasi mengingat sudah ada kasus transmisi lokal yang tentunya harus mengubah kebijakan penanganan covid-19 lebih serius lagi. (Js)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *