Sulut, detiKawanua.com – Dalam menghadiri kegiatan Perayaan Natal bersama keluarga besar PDI Perjuangan Sulut dengan tema “Dari Awal Hingga Akhir Tetap Setia” yang berlangsung di Aula Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado, pada Sabtu (18/01/2020) tadi malam, oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun membeberkan bahwa, dirinya hadir ditengah-tengah ribuan kader dan simpatisan se-Sulawesi Utara itu adalah selain permintaan dari Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey (OD), juga atas kerinduannya terhadap Sulut.
“Pada malam ini pak Olly dapat menarik saya datang di Sulut. Diketahui sudah sebulan saya dibujuk, tapi karena saya banyak tugas dan tambahan tugas yang diberikan pak Presiden Jokowi keapada saya, karena beliau membentuk badan baru yaitu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan saya jadi ketua dewan pengarahnya,” terang Mega.
Lebih lanjut Presiden RI ke-5 itu juga mengungkapkan bahwa sehari-harinya ia mengurusi partai berlambang Banteng Moncong Putih, terlebih kini di 2020 memasuki tahun Pilkada
“Begitu banyak ada sekitaran 270 daerah, sebagai ketua umum begitu berat, dan tidak mudah. Saya juga mempunyai kerja sampingan sosial sebagai ketua umum Kebun Raya Indonesia. Saya katakan ke pak Olly, kamu saja yang rayakan karena saya sudah ikut natal nasional, tapi pak Olly bilang kan Ibu sudah lama tak makan ikan akhirnya saya terbujuk,” ungkapnya yang oleh ribuan peserta yang hadirpun serentak memberikan tepuk tangan meriah.
Tak sampai disitu, Megawati juga mengatakan perayaan natal nasional di daerah berjalan dengan baik dan meriah serta aman. Dengan memberikan apresiasi ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang berlainan agama dalam turut bergotong royong bersama-sama menjaga stabilitas daerah masing-masing.
“Saya ditugasi oleh pak presiden, dimana-mana disetiap acara saya memberikan sambutan soal Pancasila yang alasannya saya menjadi dewan pengarah karena saya banyak berdiskusi. Pancasila pengendalinya yang dulu adalah Bung Karno, dapatkah kita bisa menikmati kemerdekaan kita seperti sekarang ini? coba bayangkan kalau tidak ada pancasila sebagai perekat,” ujarnya yang menambahkan bagaimana jika tidak ada tokoh (Bung Karno) saat itu yang mempersatukan kita semua. Maka, kita bisa berpikir bisakah kita duduk bersama-sama disni dan saling menyemangati.
“Saya sering mengatakan, perbedaan itu boleh namun harus terus mencakup dalam kewarganegaraan Indonesia yang konstitusinya adalah pancasila. Kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia adalah gotong royong, kalau ada musibah saling bantu. Seluruh agama mengatakan saling menolong sesama manusia. Jadi untuk apa saling berkelahi saling menyalahkan karena semua sudah,” sebut Mega.
Adapun sebelumnya oleh Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran dari Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang bisa bersama-sama keluarga besar PDIP Sulut dalam agenda Natal bersama.
”Terima kasih kehadiran ibu ketum, harapan kami ibu bisa memberikan sambutan sedikit bagi kita, sudah lama tidak berikan sambutan.Kader di Sulut, sudah merindukan suara dan arahan ibu ketum,” sebut Olly yang juga sebagai Bendahara Umum PDIP itu.
Hadir pula Wakil Ketua PDIP Sulut, Steven Kandouw, Sekertaris, Franky Wongkar, Bendahara PDIP Sulut, Andrei Angouw, Ibu Rita Maya Dondokambey Tamuntuan, Ibu Kartika Devi Kandouw Tanos beserta para tokoh agama dan Forkopimda Sulut. (Mild70)