Minut, detiKawanua.com – Tak hanya bergerak dalam bidang pertambangan emas, namun PT. Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN) pun melalui Corporate Social Responsibility (CSR)nya, mampu menciptakan dengan menopang kelompok-kelompok mandiri diberbagai kegiatan bagi usaha kecil masyarakat lingkar tambang. Hal tersebut pun terpantau langsung puluhan media yang tergabung dalam wadah Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) saat melangsungkan kunjungan kerja ke lokasi pertambangan PT. MSM dan PT. TTN di Kawasan Tambang Toka Tindung Kecamatan Likupang Minahasa Utara (Minut), pada Selasa (10/12/2019) pagi hingga sore tadi.
Adapun informasi yang dirangkum wartawan bahwa sejumlah kelompok masyarakat tersebut diantaranya, kelompok pemgrajin jahit, kelompok pertanian dan perternakan ayam, kelompok pembuatan korbox (Kelompok UMKM), pengrajin kelapa, yang kesemuanya itu telah lama diberdayakan pihak perusahaan hingga sudah pernah tercatat dalam ‘Garuda Pappers’ sebagai wisata suvenir.
Adapun sebelum puluhan wartawan melakukan peninjauan langsung ke lokasi pertambangan, oleh pihak perusahaan telah memberikan sekilas informasi tentang kondisi ambang Toka Tindung serta bahaya, resiko bagi para tamu yang selama berkunjung ke area pertambangan serta keamanan lokasi tersebut, yang disampaikan Roddy Tarore.
Sementara itu melalui Superintendent Public Relation External Relation, Hery Rumondor kepada wartawam menjelaskan soal target PT. MSM/TTM bahwa produksi pertahun antara, 160 ribu sampai 180 ribu
Ons pertahun bahkan target hingga 200 ribu Ons pertahun.
“Yang kita hasilkan di sini berbentuk bulion campuran mas dan perak, jadi komposisinya mungkin 60 perak dan 40 emas. Selanjutnya kita kirim ke logam mulia untuk di murnikan kemudian kita dapatkan emas yang murni,” kata Rumodor dengan mengatakan sistem sift berlaku bagi para karyawan di perusahaan tersebut.
“Ada tiga sift perhari dan selalu bergantian dengan total karyawan keseluruhannya berjumlah 1.600 karyawan yang 80 persennya kita merekut tenaga lokal yang kita latih sehingga layak bekerja di industri pertambangan. Perusahaan ini juga pernah menerima penghargaan sebagai pengelolaan keselamatan perusahaan tambang terbaik di Indonesia,”ujar Inyo (sapaan akrab Rumondor).
Terkait lingkungan kata Rumondor, area toka tindung yang telah kita olah sebelumnya ini kita sudah benahi dan dinding-dindingnya kita sudah tanami.
“Begitupun area-area terbuka lainnya. Area terbuka yang ada di sini kita sedang berproduksi tetapi ketika kita tidak gunakan segera kita direklamasi karena itu pihak MSM/TTN mendapat penghargaan terkait dengan lingkungan dari Kementerian ESDM,” bebernya.
Inyo menyebutkan adapun program untuk masyarakat sekitar tambang diantaramya program pendidikan, pertanian, peternakan, kesehatan, sosial dan keagamaan.
“Ini merupakan program tanggungjawab sosial pihak PT. MSM/TTN kepada masyarakat sekitar tambang. Selain bekerjasama dengan masyarakat setempat pemerintah pun kita libatkan dalam rangka program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, kawasan ekonomi agribisnis, agroindustri serta agrowisata serta pembangunan bak penampungan air bersih untuk masyarakat di sekitar area tambang tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS), Rolf Lumintang mewakili rekan-rekan awak media, mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak PT. MSM-TTN.
“Karena ini merupakan salah satu bentuk sinergitas antara pihak perusahaan tambang yang ada di daerah ini (PT. MSM-TTN-red) bersama awak media (JIPS-red). Dan kunjungan rekan-rekan JIPS juga ini sebagai rangkaian safari natal JIPS dan pihak PT. MSM -TTN,” tandasnya. (Mild70/tim)